KEMARIN, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Adi Jihadi (AJ). Adik kandung terpidana mati teroris Iwan Rois ini disergap ketika turun dari mobilnya, Toyota Calya warna putih A 1693 FR di Jalan Raya Pandeglang-Labuan, tepat di depan Kantor Desa Bama, Bojong Canar, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, pukul 13.20 WIB.
“Adi Jihadi pengendali logistik untuk wilayah Asia Tenggara,” tegas Ketua Tim Densus 88 Mabes Polri Ipda Nia Kurnia.
Penangkapan Adi Jihadi dilakukan oleh enam anggota Densus 88 yang dipimpin Nia. Adi Jihadi ditangkap setelah empat anggota Densus 88 menembak mati Nanang Kosim (NK) di Ciwandan, Kota Cilegon, (23/3).
Keenam anggota satuan elite antiteror Polri itu sempat menunggu Adi Jihadi di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan, Caringin, Kabupaten Pandeglang, selama empat jam.
Tempat tim kecil Densus 88 menunggu, 50 meter dari Ponpes Al-Bayan dan sepuluh meter dari Hotel Caringin. Sementara, rumah Adi Jihadi berada di belakang warung nasi yang berada di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan dari arah Carita menuju Labuan.
Radar Banten yang ikut penyergapan tidak melihat ada kehebohan warga sekitar dengan kedatangan tim Densus 88. Tim kecil membaur dengan warga. Ada yang nongkrong bersama tukang ojek dan ada yang nongkrong di warung kopi kecil.
Bukan hanya itu, seperti yang menembak mati Nanang Kosim, pakaian yang dikenakan dan penampilan tim ini juga tidak mencirikan anggota Polri. Rata-rata, mereka hanya berkaus oblong, bercelana pendek, dan sandal jepit. Mereka ada yang berambut gondrong bahkan mohawk.
“Target (Adi Jihadi-red) masih di rumahnya, sengaja tidak kita tangkap. Untuk menghindari dampak psikologi keluarga dan tetangga,” ujar Nia.
Warga sekitar baru sedikit heboh ketika Adi Jihadi keluar menuju Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, menggunakan mobil. Enam anggota Densus 88 langsung bergerak cepat mengikutinya.
Nia yang mengendarai sepeda motor seorang diri langsung menabrak tubuh Adi Jihadi begitu turun dari mobilnya. Tersangka yang memiliki alamat Perumahan Cipunten Agung, RT 04 RW 006, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, itu kemudian dibekuk oleh anggota tim yang lain.
Peristiwa di depan Kantor Desa Bama, Bojong Canar, Kecamatan Pagelaran, ini mengundang perhatian warga. Nia sampai melepas tembakan ke udara karena warga sekitar seperti hendak menolong Adi Jihadi. “Adi Jihadi membawa uang tunai Rp40 juta. Dia memang mau menemui lurah di sana untuk bisnis batu bara,” jelas Nia. Total barang bukti dari tangan Adi Jihadi ada 28 jenis (lihat grafis).
Adi Jihadi terlibat serangan bom Thamrin, Jakarta, serangan bom Gereja Oikumene, Samarinda. Satu pekan sebelum serangan bom Gereja Oikumene, Adi Jihadi bertemu dengan Suryadi Masud alias Kahar Muzakar. (Agus P/Radar Banten)