SERANG – Polisi masih mendalami bukti-bukti terduga pelaku ancaman teror polisi di Kota Serang. Polisi belum merilis satu orang pun sebagai tersangka kasus ancaman teror lewat tulisan dalam kertas yang diselipkan di wiper mobil patroli polisi di Pos Lantas Alun-alun Kota Serang pada Senin (26/6) itu.
“Masih didalami. Artinya masih mencocokkan keterangan saksi-saksi, ahli, dan alat bukti lain. Juga alibi. Kalau memang betul-betul sudah cocok dan yakin betul bahwa dia pelakunya, baru setelah itu kita ekpose,” kata Kabid Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Zaenudin, Kamis (6/7).
Dari rekaman CCTV sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Alun-alun Kota Serang, pelaku ancaman teror itu terindikasi berjumlah dua orang. Ancaman dengan tulisan tangan itu berisi delapan lokasi target dan skema aksi teror. Antara lain, Kantor Pos Serang, Gereja HKBP, Gedung Juang, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), polsek, kantor BNI, BRI, dan kawasan Royal. Pelaku juga menyatakan telah berbaiat kepada Abu Bakar Al-Baghdadi, bukan kepada Presiden Joko Widodo.
Pelaku juga mencantumkan denah atau peta pos polisi yang akan dijadikan sasaran teror. Ada kalimat “Siapkan dirimu Polisi Thogut kami akan datang setelah Marawi, Filipina selanjutnya adalah Indonesia” di samping denah.
“Belum ada tersangka. Apakah sudah (pelaku-red) diamankan? Saya belum terima informasi itu. Yang pasti, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini,” kata Zaenudin.
Sebelumnya, Kapolda Banten Brigadir Jenderal (Brigjen) Listyo Sigit Prabowo tidak menampik ketika dikonfirmasi soal kabar penangkapan terduga pelaku ancaman teror polisi di Kota Serang itu. “Masih didalami oleh Dirkrimum, sedang dilaksanakan pul ket (pengumpulan keterangan-red) saksi dan pendalaman terhadap BB (barang bukti-red) yang diperoleh,” katanya pada Minggu (2/7).
Barang bukti yang sudah disita polisi, antara lain, kertas ancaman teror dan rekaman CCTV. Radar Banten dapat kabar, ada sebilah belati yang juga dijadikan barang bukti.
Untuk mengungkap ancaman teror ini, Kapolda mengakui, tak lepas dari kerja sama Polda Banten dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan satuan fungsi lain institusi aparat keamanan. “Kita koordinasi dengan Densus 88 Mabes Polri dan TNI,” katanya. (Merwanda/RBG)