SERANG – Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang telah sampai pada tahap penetapan lokasi. Dalam tahapan ini, empat kabupaten/kota di Provinsi Banten yang dilewati jalan tersebut pun dipanggil oleh Pemprov Banten untuk pendataan awal titik lokasi jalan.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Tim Persiapan Pengadaan Tanah Untuk Penetapan Lokasi, Anwar Masud, saat ditemui di depan kantor Inspektorat Provinsi Banten. “Sekarang persiapan penetapan lokasi oleh Gubernur, pemberitahuan sudah dilakukan, kemarin sudah rapat dengan Kota dan Kabupaten Serang untuk pendataan awal, hari ini dilanjut dengan Kabupaten Lebak, besok Kabupaten Pandeglang,” ujar Anwar, Rabu (8/6).
Menurut Anwar, setelah tahapan penetapan lokasi ini selesai, Pemprov Banten akan melakukan konsultasi publik. “Daerah yang akan dilintasi jalan tol ini, sebanyak 14 kecamatan, 50 desa/kelurahan, empat kabupaten/kota. Misalnya, di Kabupaten Serang, yang dilewati, Kragilan, tTnjung Teja, Cikeusal,” ujarnya.
Pemprov Banten sendiri menargetkan bulan ini penetapan lokasi selesai. Seiring selesainya penetapan lokasi, porsi tugas Gubernur pun selesai. “Setelah itu, ditangani oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk pengukuran, apraisal, dan pembayaran lahan. Gubernur hanya bertugas penetapan lokasi, ke sananya tugas BPN, harga dan rincinya kita mah gak tahu itu,” katanya.
Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten sedang melakukan kajian untuk menyusun Detail Engineering Design (DED) jalur atau trase jalan tol Serang-Panimbang. Namun, kajian tersebut terhambat karena ada persyaratan yang perlu dilengkapi Kementerian Pekerjaan Umum.
“Masih ada persyaratan yang belum dilengkapi oleh Kemen PU. Kami minta supaya itu segera dilengkapi. Jadi bukan dari Pemprov-nya ya, kalau kita sedang siapkan DED-nya,” kata Kepala DBMTR Banten, Hadi Soeryadi, Kamis (2/6).
Namun, ia tak menyebut persyaratan apa yang belum dilengkapi Kemen PU. Menurutnya, saat ini pihaknya sedang mengkaji jalur dan trase jalan sepanjang 83,6 KM yang masuk dalam 12 proyek strategis nasional tersebut. (Bayu)