LEBAK – Sedikitnya tiga warga Kampung Yuda, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, tewas terseret ombak Pantai Pasir Putih di Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, pada Minggu (8/7) sekira pukul 10.00 WIB. Sementara itu, empat rekan korban yang ikut tergulung ombak berhasil diselamatkan warga.
Informasi yang dihimpun Radar Banten, pegiat seni dari Sanggar Kampung Seni Yuda Asri di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, melakukan studi tur ke Lebak Selatan. Rombongan menginap di Vila Kuning di Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara. Sekira pukul 10.00 WIB, 14 peserta studi tur memanfaatkan waktu luang untuk berenang di pantai yang ada di seberang jalan Vila Kuning. Mereka bermain dan foto-foto di pinggir Pantai Pasir Putih. Namun tiba-tiba, ombak besar menerjang tujuh pengunjung yang sedang bermain di pantai.
Warga dan rekan-rekan korban langsung melakukan upaya penyelamatan. Namun, tiga korban meninggal dunia, sedangkan empat lainnya berhasil diselamatkan. Tiga korban meninggal dunia yaitu Muhniar, Yuliana, dan Maryani. Sedangkan empat korban selamat yakni Aswaya, Sahrul, Marjuk, dan Mamak. Tujuh korban yang terseret ombak kemudian dibawa ke RSUD Malingping.
Irvan Murdani, rekan korban menyatakan, setelah melakukan kegiatan di Vila Kuning, rombongan Sanggar Seni dari Kampung Yuda, Desa Mander, Kecamatan Bandung, bermain di pinggir pantai. Karena rombongan baru akan kembali ke Bandung setelah zuhur. Awalnya, mereka hanya melihat-lihat di pinggir pantai sambil mengabadikan momen menggunakan telepon seluler. Namun, lantaran kondisi ombak kecil, mereka tertarik untuk berenang di pantai. “Awalnya, ombak di Pantai Pasir Putih kecil, tapi tiba-tiba datang ombak besar dan menghanyutkan tujuh orang,” kata Murdani kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskannya, rombongan dari Sanggar Kampung Seni Yuda melaksanakan kegiatan di Vila Kuning selama dua hari, yakni Sabtu hingga Minggu. Rencananya, mereka pulang ke Bandung pada Minggu siang. Namun, musibah menimpa rombongan. “Kami enggak tahu kalau ombak di Pantai Pasir Putih ganas,” terangnya.
Kepala Desa Ciparahu Ade Sujana menyatakan, Pantai Pasir Putih di seberang Vila Kuning jarang digunakan untuk berenang. Kondisi ombak yang besar membuat masyarakat enggan berenang di sana. Untuk itu, ketika ada warga luar daerah yang berenang di pantai, masyarakat sekitar biasanya mengingatkan untuk tidak berenang. Namun, pengunjung asal Serang tersebut ternyata tidak mendengarkan imbauan dari masyarakat. “Masyarakat ternyata sudah mengingatkan pengunjung untuk tidak berenang. Tapi, mereka tetap berenang dan akhirnya terjadilah musibah tersebut,” ungkapnya.
Kapolsek Panggarangan AKP Tatang Warsita membenarkan, kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Pasir Putih. Korban selamat maupun yang meninggal dunia akan dibawa keluarganya ke Kecamatan Bandung. “Korban meninggal dunia diduga karena kebanyakan kemasukan air laut. Mereka semua berhasil dievakuasi ke daratan oleh sebagian rombongan dan dibantu warga setempat,” ujarnya.
Polisi yang menerima informasi mengenai kecelakaan laut di Ciparahu langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka membantu proses evakuasi korban dan membawanya ke RSUD Malingping untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu, sejumlah saksi dimintai keterangan terkait musibah yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia. “Kita berharap, ke depan pengunjung pantai di Lebak Selatan lebih berhati-hati. Jangan berenang di sembarang tempat, lebih baik cari lokasi yang aman untuk liburan,” harapnya.
Pegiat pariwisata di Lebak Selatan Mumu Mahmudin mengatakan, Pantai Pasir Putih di Ciparahu rawan kecelakaan laut. Apalagi di sana tidak ada balawista atau penjaga pantai yang bertugas untuk menyelamatkan korban tenggelam. Di Lebak Selatan, balawista baru ada di Pantai Bagedur dan Pantai Sawarna. “Kami prihatin dengan musibah yang menimpa rombongan dari Serang tersebut. Kami harap, kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat ketika akan menikmati objek wisata pantai di Lebak Selatan,” tegasnya. (Mastur/RBG)