SERANG – Timong binti Abdul Gani, tenaga kerja Indonesia asal Kampung Peyeuh Koneng, Desa Kencana Harapan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, yang meninggal dunia di Suriah, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Suami Timong, Holyadi bin Arnawi, sempat mengetahui istrinya yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga disiksa oleh majikannya.
Hal itu diungkapkan Timong saat menelepon Holyadi, September 2016. “Bilangnya, almarhumah sudah tidak kuat karena di sana (Suriah-red) disiksa. Badan sudah kurus kering, dia mengharapkan pulang ke Indonesia. Dia sering dipukul kepalanya oleh majikan perempuan. Sejak itu, saya minta tolong ke sponsor untuk mengurus kepulangannya,” ungkap bapak 2 anak itu, Jumat (4/8).
Holyadi menyayangkan pihak sponsor yang semena-mena kepada Timong. Sejak keberangkatan, istrinya akan dipekerjakan di Mesir, tetapi agen yang menyalurkan Timong malah mengirim ke Suriah. “Ternyata bukan ke Mesir. Makanya saya sudah konflik sama sponsor semenjak penerbangan. Satu bulan tidak ada kabar kemana istri saya terbang ke Mesir. Sponsor bilangnya ke Mesir, ternyata sudah 4 bulan ke sini istri saya nangis-nangis, dapat sujud-sujud ke majikan pengen mengasih kabar. Dia menangis, menjerit, katanya disiksa,” ungkap Holyadi.
“Artinya, mereka (sponsor-red) sudah bertele-bele. Sejak saya tahu, saya terus hubungi sponsor. Mereka cuma bilang nanti sedang diproses, tunggu 1 minggu, 1 bulan sampai 1 tahun 3 bulan, sampai meninggal tidak ada kejelasan. Bahkan mengurus kepulangan jenazahnya pun tidak mau bertanggung jawab,” kata Holyadi dengan mata memerah mengeluarkan air mata.
Bahkan, lanjut dia, sebelum puasa memberi kabar tidak akan ada harapan hidup lagi bila suaminya tidak menolong Timong yang selalu disiksa di Suriah. Holyadi lantas bingung harus bagaimana, menolong dengan cara apa. Uang tidak punya. Sejak itu pula, Holyadi sering melamuni nasib istrinya di Damaskus, Suriah.
Ia berharap jenazah istrinya segera dipulangkan ke Indonesia. Kejadian yang menimpa perempuan yang dipersuntingnya sejak 1998 itu segera diusut tuntas. “Pihak yang tidak bertanggung jawab ini tadinya manis, akhirnya sampai meninggal tidak mau mengurus. Pengen diusut tuntas sejauh apa hukum Indonesia. Karena diperjual belikan, tidak ada musyawarah dengan suami. Kalau janji ke Mesir, ya harus ke Mesir, saya terima. Tapi ini kan jauh, negara konflik (Suriah-red),” ungkapnya.
Sebelumnya beredar berita bawah Timong, TKI asal Lebakwangi, Kabupaten Serang, bukan Kecamatan Puloampel sebagaimana diberitakan sebelumnya, meninggal di Suriah.
Kabar Timong meninggal dunia di Rumah Sakit Damaskus, Suriah, diperoleh keluarga Timong dari tetangganya, Senin (31/7). (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com).