CILEGON – Angkutan kota (angkot) yang biasa melintas di wilayah Kota Cilegon mulai dari jurusan Cilegon-PCI, Cilegon-Merak, Cilegon-Serang dan Cilegon-Anyer menggelar aksi mogok massal, Selasa (6/2).
Ratusan sopir angkot beserta kendaraannya berkumpul di depan Kantor DPRD Kota Cilegon. Aksi damai yang dilakukan dengan adanya orasi menggunakan alat pengeras suara ini berlangsung dengan mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran kepolisian Polres Cilegon.
Udin, sopir angkot jurusan Cilegon-Anyer mengatakan aksi yang dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib para sopir angkot yang kian hari penghasilannya semakin minim lantaran munculnya berbagai jenis angkutan berbasis online.
“Kami bukannya mau menolak perkembangan zaman. Tapi perlu diingat angkutan online rata-rata yang sudah menengah ke atas, tapi sopir angkot ini menengah ke bawah. Jangan sampai kami dijajah bangsa sendiri. Penghasilan kami semakin menurun,” ujarnya.
Terpisah, Muftadi sopir angkot Cilegon-PCI mengklaim keberadaan angkot Cilegon-PCI mencapai 500 unit, sedangkan Cilegon-Anyer 700 unit, dan Cilegon-Merak 500 unit, kemudian Cilegon-Serang 700 unit. Kata dia, setiap sopir dari unit kendaraan terkena imbas negatif dari keberadaan angkutan online.
“Sopirnya segitu. Tapi kalau dengan keluarganya jadi berapa? Semua jadi terkena dampak. Kita pun sama mempunyai kebutuhan yang harus tercukupi, biaya sekolah anak dan makan sehari-hari,” tuturnya.
Surnadi sopir angkot Cilegon-Merak meminta pemerintah jangan pilih kasih dan tebang pilih dalam membuat peraturan antara mobil angkot dan angkutan online. “Kita bayar trayek dan KIR, mereka (angkutan online) tidak. Kita bayar peron setiap hari mereka tidak. Kita sering kena razia perizinan angkutan, mereka tidak,” ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, sopir angkot masih berhenti beroperasi dan melakukan aksinya. (Riko Budi Santoso/rikosabita@gmail.com)