SERANG – Gelombang aksi mahasiswa merayakan HUT Provinsi Banten ke-21 berujung ricuh di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Senin (4/10).
Kericuhan mahasiswa dengan aparat kepolisian tidak hanya terjadi saat rapat paripurna istimewa hari jadi Provinsi Banten di depan Gedung DPRD Banten Senin pagi. Namun juga terjadi saat ratusan mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Banten pada Senin siang.
Pantauan Radar Banten, unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Banten dilakukan oleh puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala).
Mereka tiba di depan gedung dewan saat Gubernur Wahidin Halim dan Andika Hazrumy mengikuti rapat paripurna istimewa di gedung DPRD Banten.
Unjuk rasa mahasiswa awalnya berlangsung kondusif, di mana para pengunjuk rasa secara bergantian melakukan orasi. Secara khusus Kumala menyoroti banyaknya kasus dugaan korupsi di Banten, yang terbongkar sebelum Banten genap berusia 21 tahun.
Namun unjuk rasa berujung ricuh saat belasan mahasiswa melakukan aksi bakar ban bekas di depan gedung DPRD Banten. Kericuhan tak bisa dihindarkan saat aparat kepolisian yang menjaga jalannya aksi mencoba melarang dan memadamkan aksi bakar ban mahasiswa.
Bahkan sejumlah mahasiswa yang tidak terima aksi bakar ban dihentikan aparat melakukan perlawanan, beberapa di antaranya bentrok fisik dengan aparat kepolisian yang berujung diamankannya belasan pengunjuk rasa.