Akhlakul Karimah di Kalangan Generasi Millenial
Untuk membangun budaya/kultur Akhlakul Karimah di Kalangan Generasi Millenial dapat dilakukan sebagai berikut:
Pertama, Memperbanyak kajian tentang keutamaan berkahlakul karimah. Kajian dapat dilakukan dengan online/ofline. Banyak situs/web yang menyuguhkan tentang keutamaan memiliki akhlak yang baik. Jika generasi millennial sudah faham tentang keutamaan berakhlak karimah, insyaAllah akan muncul dari dalam dirinya (motivasi internal) untuk berakhlakul karimah. Dan motivasi ini biasanya akan lebih lama, tidak mudah luntur, karena akhlak yang tercermin original dari dalam dirinya.
Kedua, Memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah. Ibadah adalah bukti keimanan dan ketaqwaan seseorang. Nash-nya, jika ibadah seseorang bagus, akhlak yang keluar dari dirinya baik ucapan maupun perbuatan juga akan bagus. Pada prinsipnya, luaran dari ibadah adalah akhlak. Jika ibadahnya bagus, akhlaknya bagus, jika ibadahnya kurang bagus, akhlaknya juga kurang bagus.
Ketiga, Memilah dan memilih komunitas yang bagus, yang memiliki kesamaan visi misi dan tujuan hidup. Lingkungan yang bagus akan menambah semangat seseorang untuk memperbaiki kualitas hidupnya.
Keempat, Aktif dalam organisasi keagamaan yang di dalamnya banyak kegiatan yang dapat memperdalam pemahaman keagamaan dan dialog antar anggota sehingga saling menguatkan nilai-nilai keislaman dalam dirinya.
Suatu bangsa akan kokoh apabila akhlaknya kokoh dan sebaliknya akan runtuh apabila akhlaknya rusak. Oleh karena itu, tujuan pendidikan akhlak harus diarahkan pada terbentuknya manusia yang berakhlak mulia (al-akhlaq al-karimah). Cara yang ditempuh untuk mencapai akhlak mulia tersebut berbeda-beda sehingga jangan sampai seseorang lebih mengedepankan akhlak tercela.
Sekarang, banyak sekolah atau lembaga pendidikan lain yang masih berorientasi hanya pada satu aspek kecerdasan, yaitu kognitif atau pada beberapa aspek kecerdasan. Namun, semuanya itu belum mewakili dalam pembentukan akhlak mulia. Apalagi di tengah persaingan, banyak sekolah yang “mengunggulkan” lembaga pendidikannya, alias sebagai sekolah unggulan. Ada yang mengunggulkan sarana dan prasarana, tenaga pendidik, hingga kurikulum.