CILEGON- Usai Idul Fitri pasien rumah sakit yang menggunakan kartu Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berobat ke RSUD Cilegon meningkat. Jika dibandingkan dengan hari biasa peningkatan tersebut bahkan mencapai 30 persen.
Kepala BPJS Kesehatan Cilegon Aang Muhamad Muhyi mengatakan, selama H-7 hingga H+7 Lebaran pasien BPJS di RSUD Cilegon meningkat 20 hingga 30 persen. “Pasien di RSUD Cilegon yang rawat jalan ada sekira 1.700 pasien dan 226 pasien rawat inap, kalau di RSKM (Rumah Sakit Krakatau Medika) Cilegon ada 1.200 pasien rawat jalan dan 200 pasien rawat inap,” katanya saat ditemui di Pemkot Cilegon, Jumat (7/7).
Aang mengungkapkan, pasien yang berobat menggunakan BPJS di fasilitas kesehatan Cilegon bukan hanya warga asli Cilegon. Kata dia, tidak sedikit para pemudik dari kota kabupaten lain yang melintas di Cilegon juga berobat menggunakan BPJS. “Kami harus mendata semua yang berobat di rumah sakit di sekitar Kota Cilegon,” ungkapnya.
Kata Aang, penyakit yang dialami pasien terbilang cukup beragam seperti stroke, kolesterol, darah tinggi, dan penyakit lain. “Data ini kami dapat dari laporan klinik dan rumah sakit di Cilegon yang menerima Pasien BPJS,” tuturnya.
Lebih lanjut, Aang mengaku memberlakukan piket karyawan di beberapa klinik dan rumah sakit di Cilegon. Kata dia, petugas yang piket siaga di tempat layanan kesehatan. “Lonjakan BPJS terjadi di hampir seluruh layanan kesehatan. Selain pasien BPJS yang mengalami lonjakan, pasien umum juga lebih banyak,” pungkasnya.
Sekretaris Utama BPJS Kesehatan Afrizayanti mengatakan, selama mudik Lebaran BPJS Kesehatan menerapkan pelayanan khusus untuk pelayanannya. “Peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat) bisa berobat di luar wilayah tanpa melapor ke kantor BPJS setempat. Jadi peserta JKN KIS bisa langsung berobat ke IGD rumah sakit terdekat,” ungkapnya.
Kata Afrizayanti, kebijakan tersebut dilaukan dengan mengacu pada prinsip portabilitas yang diemban BPJS Kesehatan. Sepanjang diberlakukan kebijakan itu pasien yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, klinik utama dan dokter perorangan mencapai 91.005 kunjungan dan 87.122 pasien rawat inap.
“Untuk di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) seperti rumah sakit terdapat 105.860 pasien. Jumlah itu terdiri dari 60.635 kunjungan di rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) dan 45.225 kasus di rawat inap tingkat lanjutan (RITL),” ujarnya. (Alwan/RBG)