KOTA TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sejumlah orang mengatasnamakan debt collector mengeluarkan perabotan yang ada di dalam rumah dan mengusir penghuninya.
Video tersebut seperti diunggah di akun TikTok @yusmansatu04. Dalam video tersebut ditulis “Pegawai DPRD Tangsel Rumah dikosong paksa depkolektor”.
Kemudian terdapat keterangan, #poldametro Pegawai Protokoler DPRD Tangsel , Rumah dikosongkan Paksa oleh Depkolektor Dan Barang Korban tidak tau dipindahkan kemana. Lokasi Komplek Amarapura Kademangan Setu Kota Tangerang Selatan. #resmob mohon bantuan
Berdasarkan informasi, rumah tersebut merupakan milik seorang aparatur sipil negara (ASN) di DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bernama Farina Arsyad. Yang memvideokan peristiwa itu Erwin Wijaya, suami dari Farina Arsyad.
Erwin memvideokan aksi pengosongan rumah oleh orang-orang yang mengaku sebagai debt collector. Mereka memaksa penghuni rumah untuk keluar dari rumah. Barang-barang di dalam rumah juga diangkut dan ditaruh di depan jalan.
“Tanpa ada proses hukum, tanpa ada surat, di mana hukum? Negara tidak berdaya dengan mereka (debt collector-res), barang-barang kita diambil sama mereka,” ucap Erwin dalam videonya.
Tak lama setelah memvideokan aksi pengosongan, Farina yang tiba di rumahnya kemudian turut memvideokan aksi pengosongan rumah mereka.
“Perampokan, negara tidak hadir,” ujar Farina.
RADARBANTEN.CO.ID mengkonfirmasi video tersebut kepada Erwin Wijaya. Erwin membenarkan peristiwa dan video tersebut yang terjadi pada 7 Desember 2022.
Menurut Erwin, kasus ini bermula saat ia mencicil rumah di Perumahan Amarapura, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.
“Tenornya 15 tahun, sudah berjalan 8 tahun. Tiga bulan sebelum awal Covid-19, saya operasi jantung dan terjadi kredit macet,” jelasnya, Jumat, 3 Maret 2023.
Menurut Erwin, ia sebetulnya ingin melunasi tunggakan, dengan cara meminjam uang dari kerabatnya. Sayangnya, kerabatnya meninggal dunia dan belum sempat melunasi tunggakannya.
“Sejak saat itu, kami sudah 20 kali didatangi debt collector. Hingga akhirnya rumah kami gemboknya dibongkar dan mengeluarkan barang-barang kami,” tandasnya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Aas Arbi