CILEGON – Walikota Cilegon Helldy Agustian mengimbau kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Cilegon agar memberikan jaminan sosial kepada pegawai honorer (non ASN), baik jaminan sosial ketenagakerjaan maupun jaminan kesehatan.
Jaminan sosial ketenagakerjaan, lanjut Helldy, diperlukan karena manfaatnya sangat besar.
“Program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan sangat bermanfaat dan sangat membantu bila pekerja yang mengalami musibah saat bekerja, karena diberikan bantuan tidak hanya biaya berobat sampai sembuh, juga memberikan santunan bila meninggal dunia,” kata Helldy usai menyerahkan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) secara simbolis kepada dua ahli waris pegawai non ASN Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di ruang kerjanya, Senin (23/8).
Dua penerima santunan kematian masing-masing sebesar Rp42 juta itu diterima ahli waris dari almarhumah Diniatul Istiqomah dan almarhum Hambali. Pegawai honorer di DLH itu meninggal karena sakit.
Dari honorer yang ada di Pemkot Cilegon, kata Helldy, belum semuanya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Baru sebagian besar di dinas yang pekerjaannya memiliki risiko tinggi, seperti Dinas Lingkungan Hidup di bagian kebersihan, Dinas Perhubungan, dan dinas lainnya,” kata Helldy.
Penyerahan santunan dihadiri Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BPJAMSOSTEK Cilegon Hary Dwi Marwoko dan Kepala DLH Cilegon Didi Sukriadi.
Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BPJAMSOSTEK Cilegon Hary Dwi Marwoko mengatakan pihaknya berharap pemangku kepentingan di Pemkot Cilegon untuk lebih memperhatikan tenaga-tenaga honorer yang sewaktu-waktu dalam bekerja selalu dihantui oleh risiko kecelakaan, seperti pegawai di Dinas Perhubungan, dan bagian pemadam kebakaran.
“Sampai saat ini hampir sebagian besar honorer yang bekerja di dinas berisiko tinggi sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan KCP Cilegon, dan tentu diharapkan semua tenaga honorer menjadi peserta BPJS seperti yang diamanatkan dalam Inpres No 2 Tahun 2021, bahwa seluruh pekerja baik formal maupun informal harus terlindungi dari risiko kerja,” kata Hary. (aas)