LEBAK – Sejumlah warga dan pengguna Jalan Maulana Hasanudin mengeluhkan kegiatan pemeliharaan jalan yang terbengkalai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak. Sudah lebih seminggu dibongkar, jalan tesebut kini ditinggalkan para pekerja dan belum ada tanda-tanda bakal dilanjutkan.
Nurabidin, warga Aweh, Kecamatan Kalanganyar, mengaku kecewa dengan Dinas PUPR Lebak. Mereka membongkar jalan dan memasang besi di lokasi untuk membangun konstruksi jalan beton kurang lebih sepanjang 50 meter. Setelah dibongkar, tidak lagi ada aktivitas pekerja sampai sekarang.
“Ini kesannya Dinas PUPR enggak tanggung jawab. Mereka bongkar jalan dan ditinggalkan. Mau sampai kapan jalan ini dibiarkan seperti ini,” kata Nurabidin kesal, Kamis (16/7).
Tidak hanya itu, kondisi jalan yang sempit mengganggu lalu lintas dari arah Mandala menuju Aweh dan sebaliknya. Bahkan, badan jalan menjadi rusak parah. Karena terus menerus dilalui truk pasir basah dan overtonase.
“Kita prihatin kegiatan pemeliharaan jalan terbengkalai seperti ini. Mestinya cepat dituntaskan, karena mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna jalan,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lebak Hamdan Soleh meminta kepada masyarakat dan pengguna jalan untuk bersabar. Sekarang kondisi plant beton sedang rusak, sehingga belum bisa melakukan pengecoran Jalan Maulana Hasanudin.
“Sabar dulu, semuanya butuh proses,” ungkap Hamdan singkat. (Mastur)