TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) bakal mengecek keakuratan data jumlah warga miskin yang dirilis oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK. Berdasarkan data tersebut, warga miskin di Tangsel mengalami kenaikan menjadi 44 ribu jiwa.
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Tangsel Eki Herdiana mengakui data itu masih perlu dilakukan kroscek ke lapangan, guna memastikan angka tersebut valid.
“Infonya memang naik, tahun ini ada sekitar 44 ribu, sekarang ini kami sedang minta by name by adress-nya dari Kementerian untuk kita lakukan intervensi (penanganan-red). Kita akan lakukan verifikasi ke kewilayahan, supaya penanganannya tepat sasaran. Jangan sampai ketika dicek ternyata masyarakatnya mampu, ternyata sepeda motornya ada dua, tapi dikategorikan miskin,” kata Eki di kantornya, Jumat, 26 Mei 2023.
Eki mengatakan, data warga miskin tersebut adalah data desil 1 yang diberikan Kemenko PMK kepada Pemkot Tangsel. Data ini masih gelondongan yang harus diverifikasi ulang ke lapangan.
Menurutnya, tiap tahun angka kemiskinan memang akan mengalami kenaikan menyusul adanya kenaikan konsumtif masyarakat. Saat ini ambang batas garis kemiskinan di Tangsel adalah pendapatan perkapita per bulan di bawah Rp 712 ribu. Di bawah komponen tersebut dikatakan miskin ekstrem.
Dikatakan Eki, untuk penanganan terhadap masyarakat miskin dilakukan dengan dua cara, yaitu membantu mengurangi pengeluaran masyarakat miskin dan meningkatkan pendapatan perkapita per bulan mereka.
Untuk mengurangi pengeluaran masyarakat miskin, pihaknya akan mengeluarkan program-program bantuan pendidikan dan kesehatan yang memang sangat menggerus pendapatan masyarakat miskin.
melalui program bantuan ini, maka pendapatan mereka akan terjaga. “Tapi kita juga harus tahu kebutuhan masyarakat ini apa? Jangan sampai nanti kebutuhannya pendidikan, dikasih program kesehatan. Jadi salah juga. Nah, ini yang sedang kita sedang kita lakukan verfikasi oleh teman-teman di kecamatan, kelurahan dan RT/RW,” jelasnya.
Lalu, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program pelatihan kerja. “Kita naikan pendapatannya dengan cara dilatih dulu usahanya kita berikan perlatannya,” ujarnya.
Eki menegaskan, penanganan untuk masyarakat miskin ini akan dilakukan oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Pihaknya akan melakukan rapat tertutup bersama OPD terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan OPD terkait lainnya.
“Senin minggu depan kita mau rapat bersama, membahas program penanganan ini,” ungkapnya.
Reporter: Syaiful Adha.
Editor : Merwanda