RANGKASBITUNG – Pernikahan Euis Azizah dengan Desrian Dwi Sanjari di Kompleks Pendidikan, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kamis (13/10) malam nyaris batal gara-gara Kepala KUA Rangkasbitung Badrudin lupa agenda pencatatan pernikahan yang menjadi kewenangannya.
Beruntung di kompleks itu ada tokoh agama yang bisa menikahkan pasangan itu sehingga Euis Azizah dengan Desrian Dwi Sanjari sah menjadi pasangan suami istri.
Mujiatin, orangtua Euis Azizah, menuturkan, rencana perkawinan anaknya sudah didaftarkan ke KUA Rangkasbitung. Berbagai persyaratan telah dilengkapi keluarga itu, termasuk menyetorkan biaya perkawinan ke bank sebesar Rp600 ribu. Antara keluarga kedua mempelai dengan pihak KUA juga telah sepakat bahwa akad nikah akan dilangsungkan di kediaman mempelai wanita pada Kamis (13/10) pukul 20.00 WIB.
Akan tetapi, Kepala KUA Rangkasbitung dan utusannya tidak datang sesuai jadwal akad nikah. Keluarga kedua mempelai sampai menunggu kedatangan pihak KUA hingga pukul 22.00 WIB. Akad nikah Euis Azizah dan Desrian Dwi Sanjari kemudian dilaksanakan oleh seorang pemuka agama di Kompleks Pendidikan.
Ibu kandung Euis Azizah, Mujiatin, mengaku kecewa, bahkan menanggung malu karena kinerja KUA Rangkasbitung dan jajarannya. Kepala KUA Badrudin dan utusannya sama sekali tidak datang untuk menikahkan Euis Azizah dan Desrian Dwi Sanjari.
Mujiatin mengungkapkan, staf KUA Rangkasbitung baru datang ke rumah Mujiatin pada Jumat pagi (14/10) untuk menyerahkan buku nikah kosong kepada Euis Azizah dan Desrian Dwi Sanjari.
Staf KUA itu juga menyampaikan permintaan maaf karena Badrudin lupa jika punya tanggung jawab menikahkan Euis Azizah dan Desrian Dwi Sanjari. Pada Kamis malam, Kepala KUA Rangkasbitung itu pergi ke Pandeglang.
“Mereka sudah menyampaikan permohonan maaf kepada saya dan keluarga. Saya tentu memaafkan. Tapi, saya harap, masalah ini jadi pelajaran bagi Kepala KUA Rangkasbitung. Jangan sampai kasus serupa terulang kembali,” tukas Mujiatin kepada wartawan, Senin (17/10).
Namun, Ahmad Nagfir Majid, adik Euis Azizah, masih sulit untuk memaafkan Kepala KUA Rangkasbitung dan jajarannya. Keluarga besarnya kecewa dan dipermalukan di depan masyarakat yang menghadiri akad nikah kedua mempelai.
“Tamu undangan yang hadir cukup banyak, tapi kepala KUA-nya enggak datang dan telepon selulernya enggak aktif,” tandas Ahmad Nagfir Majid.
Alasan yang disampaikan staf KUA Rangkasbitung kepada keluarganya, menurut Ahmad Nagfir Majid, tidak masuk akal. Jika Badrudin tidak bisa datang karena agenda ke luar daerah, semestinya ada utusan KUA Rangkasbitung yang menikahkan Euis Azizah dan Desrian Dwi Sanjari.
“Saya harap, ini kejadian pertama dan terakhir. Jangan sampai ada korban lagi. Kasihan keluarga pengantin karena harus menanggung malu akibat kinerja KUA yang kurang profesional,” ujarnya.
Kepala KUA Rangkasbitung Badrudin ketika dikonfirmasi tidak menyangkal kelalaiannya. Dia mengaku lupa jika memiliki agenda untuk menikahkan warga Kompleks Pendidikan pada Kamis malam.
Oleh karena itu, Badrudin sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga kedua mempelai. Dan pihak keluarga pengantin memaafkannya.
“Saya ada agenda ke Pandeglang dan lupa ada jadwal pernikahan. Bahkan, pada malam itu HP (handphone-red) saya lowbate,” kata Badrudin. (Mastur/Radar Banten)