SERANG – Perlu konsistensi untuk memakmurkan masjid. Jangan sampai masjid dibangun dengan megah, tetapi sepi dari jamaahnya. Karena itu, pekerjaan rumah selanjutnya setelah membangun masjid adalah bagaimana memakmurkannya.
Demikian ditegaskan anggota DPR RI dari Fraksi PAN Yandri Susanto saat memberikan sambutan pada launching peletakan batu pertama pembangunan masjid MAN 1 Kota Serang, Selasa (24/9). Yandri menegaskan, masjid harus dimakmurkan sehingga dari masjid lahir insan-insan berakhlakulkarimah.
“Pertama kali yang dibangun Nabi Muhammad Saw saat hijrah ke Madinah adalah membangun Masjid Quba. Nabi tidak membangun istana. Masjid pada masa nabi tidak hanya sebagai tempat peribadatan, tapi juga menjadi tempat mengatur strategi perang melawan kafir Quraisy,” ujarnya.
Masjid juga, sambung anggota dapil Banten II itu, menjadi pusat peradaban. Karena, di masjid itu menjadi tempat belajar dan mengajar. “Oleh karena itu, masjid MAN 1 Kota Serang harus benar-benar dimanfaatkan menjadi pusat kegiatan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Banten Bazari Syam menegaskan, saat ini madrasah terus berbenah dan berinovasi menjadi sekolah yang berkualitas. “Sudah banyak lulusan madrasah yang berkiprah di kancah nasional dan dunia,” ujarnya.
Bazari juga berharap, dengan pembangunan masjid di MAN 1 Kota Serang membuat sekolah tersebut makin berkelas. “MAN 1 Kota Serang ini akan menjadi sekolah berstandar nasional,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala MAN 1 Kota Serang Amrudin mengatakan, ke depan MAN 1 Kota Serang ingin mengubah manajemen dari MAN reguler menjadi MAN berbasis pesantren. “Anak-anak 24 jam berada di sekolah dengan sistem boarding school, oleh karena itu saat ini MAN 1 Kota Serang memperluas wilayah area tanah yang semula kepemilikan tanah hanya 6.400 meter sekarang menjadi 15.400 meter, berarti ada penambahan tanah 9.000 meter,” ujarnya.
Di atas atas tanah seluas 9.000 meter itu akan dibangun masjid, aula, asrama siswa, lapangan olahraga, area parkir, taman belajar, dan kebun siswa. “Yang dibangun pertama adalah masjid ukuran 21 x 21 meter dengan rencana anggaran biaya Rp2,5 miliar infak dari berbagai donatur,” tegasnya.
Ia juga menyebut tanah 2.000 meter merupakan wakaf dari keluarga besar (alm) Tjokro dan almarhumah Nyimas Ratu Aisah, orang Jakarta Selatan tetapi keturunan Banten. (alt/air/ira)