Bukan cuma kode dari pasangan aja yang perlu kita pahami, tetapi kode yang terdapat pada oli kendaraan juga perlu kita ketahui.
Pasalnya, oli kendaraan berfungsi sebagai pelumas komponen mesin ketika mesin bekerja atau sedang diam.
Jika penggantian oli rutin dilakukan di bengkel resmi, pastinya oli kendaraan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kendaraan tersebut.
Tetapi, jika mengganti oli bukan di bengkel resmi, itu yang harus diwaspadai. Karena, penggunaan oli yang tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan, akan menyebabkan pelumasan mesin tak sempurna.
Berikut beberapa kode yang biasanya terdapat pada kemasan oli.
Kode Oli SAE
SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineer, lembaga Internasional yang mengatur identifikasi dari kekentalan oli.
Tak hanya oli, lembaga tersebut juga mengatur standarisasi berbagai bidang, seperti manufaktur dan teknik.
Pada oli, SAE mengklasifikasikan kekentalan (viskositas) oli terhadap kondisi cuaca melalui skala berupa angka depan, yang berarti ketahanan oli pada suhu rendah.
Di belakang angka pertama, pasti ada huruf W yang berarti ‘Winter. Lalu, setelah huruf W, ada angka yang menunjukkan nilai ketahanan oli pada suhu tinggi.
Contohnya seperti SAE 10W-40. Itu berarti kekentalan oli dapat bertahan pada suhu -25 derajat celsius, dan 40 merupakan skala ketahanan pada suhu 100 derajat celsius.
Jadi kode ini mengacu pada tingkat ketahanan oli pada suhu tertentu. Makin kecil angka depan, berarti makin cair oli tersebut.