SERANG – Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banten mengagendakan Banten Sirkuit Pencak Silat Championship 2017. Ajang sirkuit tersebut akan digelar sebanyak tiga seri, yakni seri I (18-21 Mei), seri II (17-20 Agustus), dan seri III (9-12 November).
Ketua Umum Pengprov IPSI Banten Ajat Sudrajat mengatakan, ajang Banten sirkuit pencak silat bertujuan untuk menjaring pesilat-pesilat potensial yang akan menjalani pembinaan jangka panjang IPSI Banten.
“Ending dari sirkuit ini tentunya untuk prestasi PON XX Papua 2020. Kita ingin menyiapkan atlet terbaik sedini mungkin. Bahkan, kami punya tiga jalur untuk menjaring pesilat potensial, yakni hasil sirkuit, kejuaraan daerah (kejurda), dan atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Banten. Atlet terbaik dari tiga jalur tersebutlah yang akan menjalani pembinaan jangka panjang IPSI Banten,” kata Ajat ketika ditemui di kantor KONI Banten, Cipocokjaya, Kota Serang, Rabu (5/4).
Ajat menambahkan, berbeda dengan kejurda, sirkuit hanya dikhususkan untuk pesilat dewasa dari usia 18 hingga 22 tahun.
“Sirkuit ini kita buat berbeda. Nanti kan ada 17 kelas putra putri yang akan dipertandingkan. Masing-masing kelas diambil juara satu sampai empat. Pesilat yang menduduki ranking empat besar di sirkuit I tidak boleh ikut lagi di sirkuit II. Nanti di sirkuit II kita akan ambil ranking empat besar lagi di masing-masing kelas. Dari hasil sirkuit I dan II akan ada delapan pesilat di masing-masing kelas. Delapan pesilat itulah yang akan bersaing di sirkuit III. Dua terbaik di masing-masing kelas di sirkuit III yang akan mendapatkan pembinaan jangka panjang IPSI Banten,” urainya.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov IPSI Banten Muharman Kotto menyatakan, selain dua atlet dari hasil sirkuit, satu atlet PPLP dan dua atlet dari hasil kejurda akan bergabung menjalani pembinaan jangka panjang IPSI Banten.
“Masing-masing kelas nantinya ada lima atlet yang akan mengikuti pembinaan jangka panjang. Jadi, total ada 85 atlet dari 17 kelas. Belum lagi ditambah kategori seninya. Bisa sampai 100 atletlah yang akan menjalani pembinaan jangka panjang,” ucapnya.
Program ini, lanjutnya, merupakan tindak lanjut dari hasil yang kurang memuaskan yang diraih tim silat Banten pada PON XIX Jawa Barat 2016. “Ini bukti keseriusan IPSI Banten dalam rangka memperbaiki prestasi. Tidak dimungkiri, prestasi itu butuh proses panjang. Dan kita akan memulai proses tersebut dari sekarang untuk meraih prestasi di PON XX Papua 2020,” tandasnya. (Andre AP/Radar Banten)