LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Lebak telah memicu bencana alam di beberapa daerah, seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah yang mengakibatkan jalan ambles.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Lebak, bencana alam terjadi di delapan kecamatan. Yakni, Banjarsari, Cimarga, Gunungkencana, Kalanganyar, Muncang, Bojongmanik, Leuwidamar, dan Cileles.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama merinci, banjir telah merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Bojonanik, Cimarga, Kalanganyar, dan Gunungkencana.
Total ada 558 rumah yang terendam. Terdiri dari, 300 rumah di Kecamatan Bojongmanik, 95 rumah di Kecamatan Gunungkencana, 145 rumah di Kecamatan Cimarga, dan 14 rumah di Kecamatan Kalanganyar.
“Hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Lebak selama kurang lebih lima jam menyebabkan beberapa aliran sungai di Lebak meluap hingga membanjiri ratusan rumah. Adapun ketinggiannya bervariatif mulai dari selutut hingga sedada orang dewasa,” kata Febby.
Untuk tanah longsor, terjadi di Kecamatan Bojongmanik, Leuwidamar, dan Muncang.
Total terdapat delapan rumah warga yang rusak akibat tanah longsor. Terdiri dari, satu rumah di Kampung Palendeng, Desa Sindangwangi, Kecamatan Muncang; satu rumah di Kampung Cibeunyeur Hilir, Desa Parakanbesi, Kecamatan Bojongmanik; satu rumah di Kampung Cibeas, satu rumah di Kampung Portal, dua rumah di Kampung Sawilah di Desa Lebak Parahiang; dan dua rumah di Kampung Hantap, Desa Cisimeut Induk, Kecamatan Leuwidamar.
Bencana pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Cileles, Bojongmanik, dan Leuwidamar. Total ada lima rumah warga rusak akibat pergerakan tanah itu.
“Pergerakan tanah paling parah ada di Kecamatan Cileles, sebanyak tiga unit rumah rusak akibat bencana itu. Sementara di Leuwidamar dam Bojongmanik masing-masing hanya satu rumah saja,” jelasnya.
BPBD juga mencatat, bencana tanah longsor juga telah memutus akses jalan di enam titik di Kecamatan Leuwidamar, Gunungkencana, dan Cimarga.
“Tidak ada korban jiwa dalam bencana baik banjir, longsor, pergerakan tanah maupun tanah ambles. Saat ini relawan BPBD masih melakukan evakuasi, pengumpulan informasi, dan pendataan di lapangan untuk mengetahui kondisi mutakhir,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Agus Priwandono