LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Lebak cukup tinggi. Diketahui tingginya AKI/AKB karena beberapa faktor sehinggi menjadi Lebak menjadi yang tertinggi di Banten.
Lebak menjadi yang paling tinggi kematian ibu dan bayi bahkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten pada tahun 2022. Untuk jumlah kematian ibu di Provinsi Banten pada tahun 2022 sebanyak 194
kematian.
Sementara, angka Kematian Bayi di Provinsi Banten pada Tahun 2022 sebanyak 883 kematian Bayi, dimana Angka Kematian Bayi tertinggi ada di Kabupaten Lebak sebanyak 301 kematian.
Total angka AKI/AKB di Lebak pada tahun 2022 sebanyak 345 di seluruh Kanupaten Lebak. Sementara pada tahun 2023 jumlah angka kematian ibu (AKI) sebanyak 29 dan angka kematiran bayi (AKB) sebanyak 340 total angka AKI/AKB di Lebak pada tahun 2023 sebanyak 369.
Untuk data terbaru mulai Januari-Agustus 2024 AKI senbanya 26 dan AKB 147, total AKI/AKB pada tahun 2024 mencapai 173.
Pelaksana tugas (Plt) Dinkes Lebak dr. Budhi Mulyanto menyampaikan, bahwa ada beberapa faktor yang menjadi sebab AKI/AKB. Tentunya angka AKI/AKB selalu bertambah pada setiap tahun dan menjadi perhatian bagi Dinkes Lebak.
“Urutan paling banyak penyebabnya, Perdarahan, Penyakit penyerta (DBD, infeksi, penyakit kronis, dan lain-lain), Preeklampsi berat dan Penyakit lainnya,” kata Budi kepada Radar Banten, Kamis 26 September 2024.
Dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, Dinkes Lebak melakukan berbagai cara melalui sosialisasi kepada para ibu. Selain itu melakukan pendeteksian dini dimulai dari pemeriksaan ibu hamil melalui posyandu.
“Skrining pada wanita usia subur (anemia, penyakit lainnya). Deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil (ANC rutin),” tuturnya.
“Selain itu penanganan faktor resiko (pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, wanita usia subur dan ibu hamil) dan mewajibkan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan,” lanjut Budhi yang juga Direktur RSUD Adjidarmo Lebak.
Selain itu, Budhi memberikan imbauan kepada masyarakat Lebak agar menikah di usia matang dan merencanakan sebaik mungkin kehamilan. Menurutnya dengan perencanaan maka akan meminimalisir AKI/AKB.
“Menikah di usia dewasa, merencanakan kehamilan (keluarga berencana), secara berkala memeriksakan kehamilan dan bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan,” tandasnya.
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi