SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Komisi II DPR RI meminta industri di Banten untuk ikut berkontribusi dalam program makan bergizi gratis. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bahtra Banong saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke SMKN 8 Kota Serang, Banten.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, program ini butuh dukungan semua pihak secara keseluruhan, bukan hanya pemerintah, tapi juga dunia usaha. Ia berharap dunia usaha yang ada, dapat ikut berkontribusi dalam program makan bergizi gratis ini. Apalagi, Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidatonya menyampaikan bahwa pengusaha-pengusaha juga bisa terlibat untuk meringankan beban negara.
“Karena selama ini kan mereka bekerja jadi pengusaha, ada keuntungan. Ya bolehlah disisihkan sebagian keuntungan itu untuk kepentingan anak bangsa dan generasi kita yang akan datang,” tegasnya.
Bahtra mencontohkan di Sulawesi Utara. Ada beberapa pengusaha memberikan bantuan uang ke sekolah. Kemudian pihak sekolah memberikan ke kantin untuk mengelola. “Artinya dengan sendirinya UMKM juga akan tumbuh. Program Presiden RI Prabowo Subianto adalah program yang sangat bagus untuk kepentingan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah memberdayakan pelaku usaha di kantin atau UMKM di sekitaran sekolah untuk menyediakan makanan bagi program yang akan dimulai tahun depan ini. “Setiap sekolah punya kantin. Nanti kantin yang kelola. Artinya dengan sendirinya UMKM di lingkungan sekolah juga selain menyediakan makan siang gratis, mereka juga bisa berpenghasilan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Bahtra, lahan sekolah juga dapat dimanfaatkan. Misalnya saja, SMKN 8 Kota Serang memiliki lahan yang cukup luas, yakni 6 hektare. “Kan tidak semuanya bangunan. Ada halamannya juga, bisa ditanam sayur ya kan dan itu juga bisa mensuplai bahan untuk program makan siang gratis,” tutur politikus Partai Gerindra ini.
Ketua Komisi II DPR RI M Rifqinizamy Karsayuda juga menegaskan hal yang sama. Ia mengatakan, para pengusaha dapat margin atau keuntungan dari usaha yang mereka lakukan di negara ini. “Tapi juga bolehlah berbagi untuk men-support saudara-saudara kita. Nah yang paling penting adalah semua itu terkoordinir oleh pemerintah setempat agar tidak tumbang tindih, agar standarnya masuk, dan seterusnya,” tegasnya.
Editor : Aas Arbi