PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Sebuah jembatan bambu yang menghubungkan antar kampung tepatnya di Kampung Ciliang, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, ambruk usai dilintasi seorang santri menggunakan motor.
Pasalnya, jembatan bambu itu ambruk lantaran kondisinya sudah lapuk dimakan usia dan tak lagi kuat menahan beban saat dilintasi.
Peristiwa itu terjadi saat seorang santri melintas menggunakan sepeda motor di atas jembatan bambu sepanjang sekitar 10 meter. Jembatan pun tiba-tiba ambruk dan nyaris menyeret pengendara ke aliran sungai di bawahnya.
Ketua LPM Kelurahan Kadumerak, Iif, membenarkan kejadian tersebut. Beruntung, pengendara motor selamat meski sempat nyaris hanyut ke aliran kali di bawah jembatan.
“Iya benar, kejadiannya tadi sore. Seorang santri pakai motor mau melintas, jembatannya ambruk. Untung tidak sampai jatuh ke sungai, tidak ada korban,” kata Iif, Selasa 1 Juli 2025.
Menurutnya, jembatan bambu yang ambruk itu sudah lama menjadi akses utama warga antar kampung.
Bahkan, pengajuan pembangunan jembatan permanen telah beberapa kali diusulkan melalui pihak kecamatan, namun hingga kini belum terealisasi.
“Warga di dua kampung itu memang sangat membutuhkan pembangunan jembatan permanen. Padahal, jalan menuju jembatan dari kedua kampung sudah dipaving blok,” ujarnya.
Ia berharap, setelah peristiwa ambruknya jembatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memberikan perhatian serius untuk segera merespons dan merealisasikan pembangunan jembatan permanen sesuai harapan masyarakat.
Sementara itu, Camat Karangtanjung, Endin Haerudin, menyampaikan kejadian ambruknya jembatan bambu tersebut. Ia mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari ketua RT dan RW setempat.
“Setelah mendapat laporan, kami langsung meninjau ke lokasi dan segera menindaklanjuti,” kata Endin.
Menurutnya, ambruknya jembatan disebabkan karena usia jembatan yang sudah tua dan materialnya hanya terbuat dari bambu.
“Jembatan ini menghubungkan antara dua kampung besar, yaitu Kampung Ciliang dan Kampung Pasir Haur. Jalan ini sangat vital karena merupakan akses utama menuju kantor kelurahan,” jelasnya.
Endin menambahkan, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Alhamdulillah, santri yang melintas selamat. Motornya sempat tersangkut di tengah jembatan karena patah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu kepada Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani. Tim dari Dinas PUPR Pandeglang juga telah meninjau langsung ke lokasi.
“Tadi pagi tim dari DPUPR sudah turun ke lokasi dan langsung melakukan pengukuran. Insyaallah, mudah-mudahan pembangunan jembatan bisa segera direalisasikan,” pungkasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi











