SERANG – Polda Banten dan Korem 064/Maulana Yusuf (MY) menunjukkan sinergitas tinggi dalam menjaga keamanan dan ketertiban Provinsi Banten. Hal itu tampak pada saat Wakapolda Banten Brigjen Pol Hendra Wirawan hadir pada istighosah qubro yang digelar Korem 064/MY di Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang, Selasa (2/12).
Tidak hanya sekedar menjaga sinergitas, kegiatan ini juga menjadi momentum kebersamaan antara TNI–Polri, ulama, dan masyarakat dalam memperkuat ikhtiar spiritual demi terciptanya keamanan dan keselamatan di wilayah Banten.
Acara tersebut turut dihadiri Danrem 064/MY Mayjen TNI Edi Saputra, Ketua MUI Provinsi Banten Dr. KH. A. Bazari Syam, Wakapolresta Serang Kota AKBP Winarno, para tokoh agama, pejabat TNI, serta ratusan jamaah dari berbagai wilayah di Banten.
Pada kesempatan tersebut, Wakapolda Banten Brigjen Pol Hendra Wirawan menyampaikan, apresiasi kepada Korem 064/MY atas terselenggaranya kegiatan keagamaan yang menjadi perekat soliditas TNI–Polri dan masyarakat.
“Istighosah qubro ini bukan hanya ajang bermunajat memohon perlindungan dan keberkahan Allah SWT, tetapi juga menjadi ruang memperkuat sinergitas antara TNI–Polri, ulama, dan masyarakat. Kekuatan doa sangat penting bagi kami dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban di Provinsi Banten,” kata Hendra.
Selain itu, Wakapolda mengungkapkan, harapannya agar kegiatan spiritual seperti ini terus menjadi bagian dari upaya menjaga kondusifitas wilayah. “Kami berharap kegiatan istighosah ini membawa kedamaian dan ketenangan bagi seluruh masyarakat Banten. Semoga doa yang kita panjatkan bersama menjadi kekuatan untuk memperkuat persatuan, memperkokoh semangat kebersamaan, dan menghadirkan Banten yang aman, religius, dan sejahtera. Kami juga berharap hubungan baik antara TNI–Polri, ulama, dan masyarakat semakin erat dalam menjaga stabilitas kamtibmas,” ungkapnya.
Sementara itu, Danrem 064/MY Mayjen TNI Edi Saputra menyatakan, Istighosah Qubro merupakan tindak lanjut arahan Pangdam III/Siliwangi sebagai bentuk tanggung jawab moral menyikapi kondisi bangsa. “TNI tidak hanya hadir dengan kemampuan fisik, tetapi juga dengan ketulusan hati untuk menemani rakyat. Kesiapsiagaan di lapangan harus selalu diiringi ikhtiar batin melalui doa bersama,” ujarnya.
Danrem turut mengapresiasi kehadiran Forkopimda, ulama, dan masyarakat pada kegiatan tersebut. “Kehadiran Wakapolda, tokoh agama, dan masyarakat menunjukkan bahwa Banten adalah rumah besar yang harus kita jaga bersama. Rumah yang kuat karena kebersamaan dan persatuan,” pungkas jenderal bintang dua ini. (dre)
Reporter : Andre AP











