CIKEUSIK – Pemkab Pandeglang bergerak cepat atas musibah banjir rob (banjir air laut) yang melanda masyarakat Kecamatan Cikeusik, Kamis (9/6) lalu, dengan cara memberikan bantuan sembako, obat-obatan dan bantuan makanan lainnya, kemarin.
Bupati Irna Narulita, Wakil Bupati Tanto Warsono Arban, bersama para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) turun langsung ke Desa Cikeuruh Wetan, Kecamatan Cikeusik, memastikan Pemkab akan tetap memperhatikan masyarakat Cikeusik khususnya terhadap warga yang dilanda musibah. “Kami ke sini untuk masyarakat karena kami tahu bapak dan ibu-ibu di sini sedang menunggu. Kita doakan agar semuanya kembali seperti biasa tidak ada lagi musibah,” ujar Irna dalam sambutannya di lokasi pengungsian banjir rob Desa Cikeuruh Wetan, Kecamatan Cikeusik, kemarin.
Hadir Kepala Desa (Kades) Cikeuruh Wetan Lukman dan sejumlah aparatur desa setempat.
Kata Irna, selain bantuan sembako untuk 126 kepala keluarga (KK), Pemkab juga sudah memikirkan untuk rehabilitasi sarana pemerintah yang rusak. Misalnya, jalan, sarana air bersih, dan kebutuhan masyarakat lainnya. Termasuk rumah warga yang rusak akibat bencana. “Kita berharap musibah seperti ini tidak lagi terulang,” harapnya.
Wakil Bupati Tanto Warsono Arban mengatakan hal serupa. Ditemui sebelum acara buka puasa bersama, ia berjanji, akan memprioritaskan kebutuhan pembangunan masyarakat Cikeusik. “Saya bangga dengan adanya perkembangan pembangunan di daerah ini. Insya Allah, ke depan sarana dan prasarana infrastrukturnya akan lebih diperhatikan,” kata Tanto.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang meminta masyarakat yang berada di wilayah zona merah untuk waspada khususnya warga yang ada di perairan Kecamatan Cikeusik hingga perairan Labuan.
Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, bencana rob sampai 24 Juni mendatang. “Dua hari sebelum kejadian rob di Cikeusik, saya juga sudah menyampaikan imbauan ke setiap camat agar waspada,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang Doni Hermawan ditemui saat persiapan pemberangkatan ke Cikeusik, kemarin.
Menurut Doni, informasi mengenai cuaca saat ini masih rawan hingga pada pertengahan bulan ini. “Biasanya memang pertengahan bulan Jawa pasang surut cukup besar, ditambah dengan cuaca buruk lebih mengkhawatirkan. Maka dari itu, warga di pesisir pantai sebaiknya untuk tetap waspada,” katanya.
Dihubungi melalui telepon seluler, Kasi Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Serang Tri Tjahjo berharap, banjir rob di wilayah selatan tidak terjadi lagi. Namun, kata dia, peran instansinya terbatas hanya untuk menginformasikan kejadian bencana tersebut. “Peran kami terbatas jika harus memberikan informasi ke tingkat desa, koordinasi dengan BPBD yang kami lakukan adalah upaya yang terjalin sejak lama. Jika daerah terpencil tidak mendapatkan informasi, pemerintah daerah di kabupaten dan kota yang lebih tahu,” katanya. (Abdul Azis-Herman/Radar Banten)