SERANG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten menemukan sejumlah pedagang daging yang ngeyel dengan menjual daging di atas harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah.
Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan Disperindag di sejumlah pasar tradisional di Banten, daging kerbau, sapi, dan ayam potong dijual melebihi harga eceran tertingi.
Harga daging sapi segar saat ini sebesar Rp 120 ribu per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi nya hanya Rp 105 ribu per kilogram. Sedangkan harga ayam potong saat ini Rp 33 ribu per ekor, padahal harga eceran tertingginyahanya Rp 22 ribu per ekor.
“Untuk daging sapi beku justru di bawah Rp 80 ribu per kilo. Tapi kebanyakan masyarakat Banten lebih senang membeli daging sapi segar. Padahal sampai di rumah daging itu dimasukan ke lemari es. Jadi sama aja jadi daging beku juga. Kenapa tidak beli daging beku saja, padahal harga daging beku jauh lebih murah. Ternyata ada keluhan masyarakat kalau membeli daging beku, beratnya menurun ketika mencair, meski harganya murah,” ujar Babar Jumat (2/5) kemarin.
Dalam hasil pantauan di pasar tradisional tersebut, menurut Babar, Pemprov Banten menemukan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Seperti telur ayam, bawang putih, dan beras kualitas 1 dan super.
Menyikapi kenaikan harga tersebut, Disperindag telah berkoordinasi dengan Bulog dan beberapa pedagang besar untuk segera menggelontorkan stok ke pasar.
“Stok kita aman, meski harga naik. Tapi karena di daerah rata-rata meggelar bazar atau pasar murah, ini agar membantu sehingga kenaikan harga jadi tidak terlampau tinggi. Meski pun ditemukan harga daging yang dijual melebihi HET,” ujarnya. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)