MOSKOW – Rasanya tidak banyak yang berpikir jauh kalau Kroasia bisa melaju hingga ke partai final Piala Dunia 2018. Tim pecahan wilayah Balkan ini tidak masuk dalam daftar tim favorit atau banyak dijagokan oleh para petaruh. Soal sejarah menjadi salah satu faktor yang membuat Kroasia ‘disingkirkan’ dari daftar kandidat juara.
Faktanya, Kroasia kini justru muncul sebagai kandidat kuat untuk meraih trofi Piala Dunia pertamanya. Vetreni – julukan Timnas Kroasia, bersiap menghadapi Prancis di partai puncak Piala Dunia 2018, Minggu (15/7) malam. Sekaligus menjadi upaya balas dendam mereka atas kekalahan di semifinal Piala Dunia 1998 silam.
Menghadapi Prancis yang diperkuat sejumlah pemain muda bertalenta tinggi, Kroasia pun kembali berada di posisi inferior. Status mentereng Prancis yang pernah meraih trofi Piala Dunia 1998 menutup rapat aksi ciamik skuad Kroasia ketika mengandaskan tuan rumah Rusia dan Inggris di fase knock out.
“Di Piala Dunia kali ini, tim-tim jagoan yang mengandalkan kepada sejumlah nama besar telah berada di pantai (berlibur, red). Ini sederhana saja, tim yang mengandalkan persatuan lah yang kini masih terus berjuang untuk mendapatkan prestasi,” ucap pelatih Kroasia Zlatko Dalic yang dilansir JawaPos.com dari BBC.
Dalic mengakui bahwa Kroasia pun mengalami masalah kesatuan tim dalam satu dekade terakhir. Karena itu, sejak didapuk jadi pelatih bagi Luka Modric dan kawan-kawan, target utama yang diusung Dalic adalah membentuk persatuan dan kesatuan tim.
“Kami punya sejumlah pemain dengan talenta hebat, tapi tak ada persatuan. Karena itulah saya membangun persatuan tim dan dijadikan tujuan dari tim ini,” imbuh dia.
Di sisi lain, skuad Prancis akan datang ke Stadion Luzhniki dengan kepercayaan diri tinggi. Semangat para pemain Prancis yang mayoritas diisi pemain muda menjadi modal bagi Les Bleus untuk mengikuti jejak senior mereka pada 20 tahun silam.
“Ada sebuah semangat besar di dalam tim yang mampu memindahkan gunung,” sebut pelatih Didier Deschamps. “Mereka masih muda dan akan semakin kuat dalam dua hingga empat tahun ke depan. Kami telah menciptakan peluang untuk menjadi juara dunia tapi kami belum sampai di sana. Kini kami ingin menuntaskan apa yang menjadi takdir bagi kami.”
Soal semangat, pasukan Vetreni yang banyak diisi pemain matang tak kalah besar dari pasukan muda Prancis. Termasuk di antaranya adalah spirit yang ditunjukkan Ivan Rakitic usai memastikan tiket ke final.
“Saya sempat hanya bisa rebahan di atas kasur untuk menemukan kekuatan bertanding, dan itu rupanya sangat bernilai,” ucap Rakitic.”Saya akan bermain di final meskipun hanya dengan satu kaki jika dibutuhkan.”
Sekadar info, Rakitic bermain penuh selama 120 menit saat bertanding melawan Inggris di semifinal. Padahal, satu malam sebelumnya dia sempat mengalami demam.
Artinya, laga pada Minggu malam nanti bakal pertemuan dua spirit yang sama kuat. Tim yang pantas menjadi jawara di Rusia 2018 adalah mereka yang mampu menjaga spirit tersebut hingga detik terakhir pertandingan. (JPC)
Pertemuan Terakhir
30/03/11: Prancis 0-0 Kroasia
18/06/04: Kroasia 2-2 Prancis
28/05/00: Kroasia 0-2 Prancis
13/11/99: Prancis 3-0 Kroasia
09/07/98: Prancis 2-1 Kroasia
5 Pertandingan Terakhir Prancis
11/07/18: Prancis 1-0 Belgia
06/07/18: Uruguay 0-2 Prancis
30/06/18: Prancis 4-3 Argentina
26/06/18: Denmark 0-0 Prancis
21/06/18: Prancis 1-0 Peru
5 Pertandingan Terakhir Kroasia
12/07/18: Kroasia 2-1 Inggris
08/07/18: Rusia 2-2 Kroasia
02/07/18: Kroasia 1-1 Denmark
27/06/18: Islandia 1-2 Kroasia
22/06/18: Argentina 0-3 Kroasia
Perkiraan Susunan Pemain
Prancis (4-2-3-1): Hugo Lloris; Benjamin Pavard, Raphael Varane, Samuel Umtiti, Lucas Hernandez; Paul Pogba, Ngolo Kante; Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Blaise Matuidi; Olivier Giroud
Pelatih: Didier Deschamps
Kroasia (4-2-3-1): Danijel Subasic; Sime Vrsaljko, Dejan Lovren, Domagoj Vida, Ivan Strinic; Ivan Rakitic, Marcelo Brozovic; Ante Rebic, Luka Modric, Ivan Perisic; Mario Mandzukic
Pelatih: Zlatko Dalic
Wasit: Nestor Fabian Pitana
Stadion: Luzhniki, Moskow