TANGERANG – Sebanyak empat tokoh sudah mendaftar penjaringan bakal calon (balon) Walikota Tangsel yang dilakukan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Tangsel. Mereka adalah Tomi Patria, Bayu Seta, Reza Ao dan Fahd Pahdepie.
Dihubungi Senin (7/10) lewat telepon, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKB Kota Tangsel, Kristianto menyatakan, Sabtu (5/10) lalu, tim Reza Ao dan Fahd Pahdepie mengambil formulir pendaftaran.
Ditambahkan Kristianto, puteri Wapres terpilih KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah juga berencana akan mengambil fomulir. Tim Azizah sudah berkomunikasi terkait persyaratan yang harus dilengkapi. ”Timnya baru konsultasi saja, menanyakan persyaratan yang harus dipenuhi,” terangnya.
Ia menjelaskan persyaratan penjaringan PKB memang sangat detil. Soalnya mengacu tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). ”Kita memang lebih banyak dan lengkap. Tujuannya saat mendaftar ke KPU nanti berkasnya sudah lengkap,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, berkas persyaratan sebagai acuan untuk penilaian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait rekam jejak calon melalui administrasinya.
”PKB itu, kalau calon sudah pernah melakukan kekerasan anak di bawah umur maupun terlibat narkoba, pastinya akan gugur,” tambahnya.
Masih ada sekira enam hari lagi waktu batas penutupan yang ditetapkan pada 13 Oktober mendatang. ”Kita menunggu saja sampai batas waktu, tokoh yang akan mendaftar,” singkatnya.
Ketua Desk Pilkada PKB Muthmainah menambahkan, PKB membuka kesempatan seluas-luasnya bagi putera puteri terbaik Tangsel mengikuti penjaringan. “Penjaringan akan kami tutup 13 Oktober mendatang,” tandasnya.
Sementara itu, Faisal Alfansury mengatakan, kedatangannya ke PKB, merupakan bentuk keseriusan anak-anak muda yang menginginkan Fahd Pahdepie maju sebagai calon walikota Tangsel periode mendatang.
“Ini inisiatif dari kelompok anak muda. Kami mengambil inisiatif ini agar anak muda seperti Fahd Pahdepie, dapat mewakili aspirasi politik anak muda Kota Tangsel,” beber Alfan, sapaan Faisal Alfansury kepada Radar Banten, Senin (7/10).
Menurut dia, secara statistik, 78,1 persen dari jumlah populasi di Kota Tangsel, mayoritas anak muda dan kelompok usia produktif. “Dengan total populasi ini, Tangsel menjadi ibu kotanya anak muda. Kami merasa sebuah keniscayaan Tangsel dipimpin oleh anak muda,” pungkas Alfan.
Dia pun berharap proses konvensi yang digelar PKB Kota Tangsel dilakukan secara terbuka, fair, dan mengedepankan kompetisi yang sportif serta bukan mahar. Karena, anak muda akan mencari jalan untuk menciptakan politik yang fair, yang tidak transaksional.
“Mudah-mudahan PKB sesuai dengan semangat ini, atau akan ditinggalkan oleh anak muda,” tegas Alfan. (you/asp)