TANGERANG – Kepala Desa Sukanagara Adung memaksimalkan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes)-nya untuk pembangunan fisik. Dengan itu, ia yakin, dapat meminimalisasi kemungkinan praktik korupsi dalam penggunaan anggaran desa. Tahun ini, program pembangunan fisik dilanjutkan oleh Pemerintah Desa Sukanagara.
”Kalau infrastruktur kan jelas ada bukti fisiknya. Kita (Pemerintah Desa Sukanagara-red) juga lebih mudah untuk pembuatan laporannya, kan sudah sesuai dengan pengajuan, dibandingkan melakukan pelatihan dan pembinaan yang belum dapat dipastikan hasilnya,” jelas Kaur Perencanaan Desa Sukanagara Yosep mewakili Adung kepada Tim Saba Desa Radar Banten, Selasa (9/4).
Dalam APBDes 2019, Pemerintah Desa Sukanagara mengalokasikan pembangunan perpustakaan umum milik desa. Pemerintah Desa Sukanagara bertekad merampungkan pembangunan gedung perpustakaan di sebelah Kantor Desa Sukanagara, di Jalan Raya Serang Nomor 186. Pembangunan perpustakaan ini program lanjutan tahun 2018.
”Sekarang sih perpustakaannya masih di ruangan tengah kantor desa. Buku-bukunya masih disimpan di lemari yang sama dengan penyimpanan piala. Ya, kurang efektif aja kalau ada yang mau baca di sini. Makanya, kami membangun ruang khusus perpustakaan umum. Supaya warga, terutama anak sekolah, bisa nyaman membaca dan belajar di ruangan itu,” tutur Yosep.
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan perpustakaan umum itu, berbarengan dengan pembangunan infrastruktur jalan di desanya. Pemerintah desa memprioritaskannya karena banyak industri di wilayahnya. Dampaknya, banyak kendaraan bertonase besar melintasi jalan desa. Sehingga, setidaknya membuat jalan desa cepat rusak.
”Dulu, di sini (Desa Sukanagara-red) banyak lahan kosong. Sebagiannya ada juga pertanian. Tapi karena lokasinya strategis, makanya banyak investor yang datang. Sampai akhirnya banyak tanah yang sudah terjual. Sekarang, pertaniannya udah enggak ada sama sekali. Ya, karena itu, jadi banyak pabrik di sini (Desa Sukanagara-red),” ujarnya.
Kendati memprioritaskan pembangunan fisik, jelas Yosep, pemerintah desa tetap tidak mengesampingkan program pemberdayaan masyarakat. Di antaranya, pembinaan PKK, pelatihan pemuda dan olahraga, dan sosialisasi kesehatan masyarkat.
Kesuksesan program pembinaan PKK, lanjut Sekretaris PKK Desa Sukanagara Raodah menambahkan, kelompoknya berhasil menjadi juara umum Lomba Bina PKK Provinsi Banten tahun 2006. Berkat pembinaan dari pemerintah desa, PKK Desa Sukanagara punya program unggulan yang dilaksanakan pada 2017. Yaitu, pemberantasan buta aksara.
”Kalau sekarang sih, kami (PKK Desa Sukanagara-red) lagi sibuk persiapan lomba kasidah tingkat Kecamatan Cikupa. Paling yang masih rutin juga kegiatan pengajian, keliling ke setiap RW (Rukun Warga-red) sama Posyandu,” tutur Raodah di ruang kerja Kaur Perencanaan Desa Sukanagara, Selasa (9/4).
Salah satu potensi desa di Sukanagara, Asrama Detasemen Arhanud Rudal 003/1/F Kodam Jaya di RT 001, RW 001, Desa Sukanagara. Personelnya pernah membantu pemerintah desa melaksanakan kegiatan bersih desa. Kegiatan ini memperingati HUT ke-23 Den Arhanud Rudal 003/1/F Kodam Jaya pada 2012. (pem/rb/sub)