RADARBANTEN.CO.ID – Jika kamu merasa cepat capek, stres, tidak fokus, selalu ingin lebih dari orang lain, mungkin jalan keluarnya adalah dengan hidup sederhana.
Gaya Hidup sederhana terbukti dapat membuat hidup menjadi lebih tenang dan produktifitas meningkat secara signifikan, tidak serumit sebelumnya.
Banyak faktor yang menghambat seseorang untuk memiliki gaya hidup sederhana, faktor tersebut muncul dari luar dan dalam diri. Tapi, karena faktor luar sulit untuk dikontrol, tips gampangnya adalah mengendalikan dari dalam.
Rasulullah SAW juga memberikan contoh kepada seluruh umatnya bahwa hidup itu harus sederhana dan tidak dianjurkan bermewah-mewahan. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari Rasulullah dalam menjalankan hidup sederhana.
Contohnya ketika sarapan, Rasulullah memerah susu sendiri, tidak meminta bantuan kepada orang lain. Lalu ketika pakaiannya robek atau alas kakinya yang rusak, beliau menjahitnya sendiri.
Rumah Rasulullah yang menjadi tempat tinggalnya pun sangat sederhana. Luasnya tidak lebih dari 3,5 meter x 5 meter dan pintunya terbuat dari kayu. Bahkan dalam Sebuah riwayat disebutkan bahwa kaki Rasulullah sering ke luar melewati pintu kamar dan tidur di depan pintu karena melihat Aisyah R.A sudah tertidur sebelum Rasulullah dan beliau tidak ingin mengganggunya.
Bahan utama rumah Rasulullah juga hanya terbuat dari bebatuan dan dedaunan yang berasal dari pohon palem sebagai atapnya.
Saking jauhnya dari kemewahan, tempat tidur Rasulullah juga hanya terbuat dari dipan kayu beralaskan beberapa tikar, bahkan bantalnya pun tidak empuk.
Filsuf terdahulu banyak yang berpendapat bahwa hidup sederhana dan jauh dari kemewahan menjadikan perjalanannya terasa lebih penuh dan berarti.
Dengan menyederhanakan hidup, kamu akan memiliki lebih banyak waktu, lebih banyak ruang dan juga energi. Semakin banyak ruang yang dimiliki, semakin bebas kamu menjalankan hidupmu.
Psikolog Emy Morin memberikan tips hidup sederhana sebagai berikut:
Pertama, merapikan rumah. Sesuatu yang dapat memengaruhi keadaan fisik dan psikologis seseorang adalah lingkungan. Lingkungan yang rapih, bersih dan tertata membuat kamu menjadi lebih produktif dan semangat dalam menjalankan hidup.
Kedua, hempas kebiasaan mental yang buruk. Apa saja sih contohnya? Contohnya adalah berburuk sangka, over thingking (terlalu banyak berpikir), dan terus-menerus merasa menyesal. Mulailah dengan kebiasaan berpikir lebih sehat agar mentalmu lebih aman dalam menjalankan misi gaya hidup sederhana ini.
Ketiga, mengeliminasi orang-orang yang membawa dampak buruk. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan seseorang, belajarlah mengatakan tidak kepada mereka. Sebaliknya jika orang itu membuat kamu nyaman, maka pertahankan.
Keempat, mengatur keuangan kamu. karena tujuannya adalah gaya hidup sederhana, maka hal ini menjadi sangat penting untuk menghindari kamu dari gaya hidup boros atau impulsif yang tidak berguna.
Kelima, mengatur waktu dengan baik. Waktu merupakan sumber daya yang berharga dan tidak dapat terulang kembali, oleh karena itu manfaatkanlah waktu sebaik mungkin. Menurut Friedrich Nitzsche, orang yang tidak memiliki 2/3 harinya untuk dirinya sendiri maka ia adalah seorang budak.
Kunci utama dari sebuah kesederhanaan adalah rasa syukur. Memang sulit untuk selalu merasa bersyukur setiap waktu, rasa kehilangan yang mendalam contohnya.
Rasa syukur diibaratkan obat atas kebahagiaan, dengannya kamu dapat menghargai apa yang kau punya dan apa yang tidak kau punya.
Terdapat penelitian yang membuktikan bahwa orang yang selalu merasa syukur memiliki keadaan psikis yang lebih sehat, optimis, memiliki tingkat kewaspadaan lebih, dan bahagia.
Tips sederhana yang dapat kamu lakukan untuk lebih bersyukur adalah coba syukuri satu hal yang terjadi di hari ini. Akan lebih bagus jika kamu membiasakan diri untuk menuliskannya dalam jurnal harianmu. Itu akan membantu kamu membentuk kebiasaan baik dan terorganisir.
Perilaku gaya hidup sederhana juga sebagai bentuk kecintaan terhadap diri sendiri lho! Dengan mencintai diri sendiri, kamu dapat lebih lapang menerima kekurangan dan kelabihan yang ada dalam diri.