PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Nelayan di Desa Ketapang, Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang merasa kaget dengan naiknya harga BBM jenis Pertamax dari Rp13.300 menjadi Rp 14.000 per liter per tanggal 1 Oktober 2023.
Selain Pertamax, harga BBM non subsidi lainnya ikut naik dengan kenaikan dari Rp700 sampai Rp1000 per liter.
Nelayan Kecamatan Sumur, Ruyadinata menuturkan, harga Pertamax naik lagi membuat nelayan semakin terpukul usahanya.
“Kita kaget karena kenaikannya secara diam – diam. Tidak ada kabar sebelumnya akan ada rencana menaikkan harga BBM non subsidi ini,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu, 1 Oktober 2023.
Nelayan merasa kaget karena memang baru saja per tanggal 1 September 2023 lalu ada kenaikan harga. Khusus Pertamax saat itu mengalami kenaikan Rp800 dari sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp13.300 per liter.
“Eh per tanggal 1 Oktober ini, harga Pertamax malahan naik lagi Rp700. Dari sebelumnya Rp13.300 naik menjadi Rp14.000 per liter,” katanya.
Kenaikan harga BBM non bersubsidi ini tentunya sangat dikeluhkan oleh para nelayan kecil. Sebab berimbas naiknya biaya operasional.
“Kalau kita ini kan nelayan kecil, penghasilannya juga kecil. Ya biasanya juga sehari itu paling dapat Rp100 ribu dari hasil jual tangkap ikan,” katanya.
Hasil tangkap ikan kecil karena memang melakukan penangkapan ikan jarak pendek. Minimal menggunakan BBM jenis Pertamax itu sebanyak lima liter.
“Lima liter dikalikan harga Pertamax saat ini Rp14.000 maka harus merogoh kantong Rp70 ribu buat BBM saja. Kalau dihitung hasil tangkap ikan maka habis buat BBM saja,” katanya.
Ruyadinata berharap, kenaikan harga BBM jenis Pertamax dievaluasi. Hal itu berdampak besar terhadap nelayan yang sudah tidak lagi menggunakan mesin berbahan bakar Solar.
“Tapi yang kami harapkan berikan kemudahan nelayan membeli BBM jenis Pertalite. Kalau saat ini kan kita enggak boleh beli BBM jenis Pertalite bawa jeriken ke SPBU, sekalipun kebutuhan kita ya paling sebanyak lima liter sehari,” katanya.
Ruyadinata mengaku, tidak habis pikir dengan kebijakan pemerintah pada saat ini. Mempersulit kondisi nelayan kecil saja.
“Apalagi kondisi sekarang ini di kampung sedang paceklik (hasil pertanian tidak bagus karena musim kemarau dan hasil tangkap ikan sulit). Malahan pemerintah menambah mencekik ekonomi nelayan kecil dengan menaikan harga Pertamax,” katanya
Selain BBM jenis Pertamax BBM non subsidi lainnya ikut naik per tanggal 1 Oktober 2023.
Harga BBM jenis Pertamax dari sebelumnya Rp13.300 menjadi Rp14.000 atau ada kenaikan Rp700 per liter.
Harga BBM jenis Pertamax Turbo dari Rp15.900 menjadi Rp16.600 atau naik 700 per liter.
Harga BBM jenis Dexlite, dari sebelumnya Rp16.350 menjadi Rp17.200 per liter atau naik Rp850 per liter.
Harga BBM jenis Dex, dari sebelumnya Rp16.900 menjadi Rp17.900 per liter atau naik Rp1000 per liter.
Adapun kenaikan harga BBM pada tanggal 1 September 2023 lalu.
Harga Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp13.300 per liter atau naik Rp800 per liter.
Lalu harga BBM Pertamax Turbo dari Rp14.400 menjadi Rp15.900 per liter atau naik Rp1500 per liter.
Harga BBM jenis Dexlite dari Rp13.950 menjadi Rp16.350 per liter atau naik Rp2400 per liter.
Harga BBM jenis Dex dari Rp14.350 menjadi Rp16.950 atau naik Rp2600 per liter.
Reporter : Purnama Irawan
Editor: Aas Arbi