SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten meminta kepada warga Banten, khususnya di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan kilatan petir.
Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, mengatakan, cuaca ekstrem itu perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan kerusakan atau bahkan menimbulkan korban jiwa.
BPBD Banten mencatat, terdapat ratusan rumah warga di Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang terendam banjir.
Beberapa rumah dan infrastruktur publik seperti jembatan pun dilaporkan rusak.
“Hujan deras yang terjadi sejak kemarin di daerah hulu telah menyebabkan air sungai meluap hingga menimbulkan banjir yang menggenangi ratusan rumah warga,” kata Nana saat dihubungi, Selasa, 3 Desember 2024.
BPBD Banten juga mencatat adanya bencana tanah longsor di Kabupaten Lebak. Satu orang warga dilaporkan meninggal dunia.
“Kita juga dapat laporan jika ada warga Cikeusik, Pandeglang, yang hanyut karena banjir kemarin. Sekarang kita masih melakukan proses pencarian terhadap korban,” ucapnya.
Sejauh ini, penanganan banjir dan tanah longsor telah dilakukan dengan baik oleh BPBD kabupaten dan kota.
Meski demikian, BPBD Banten tetap bersiaga untuk mengirimkan bantuan jika dibutuhkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG, hujan deras masih berpotensi terjadi hingga satu minggu ke depan, hingga tanggal 10 Desember 2024.
BMKG juga sudah mengeluarkan status peringatan dini akan curah hujan tinggi di beberapa daerah.
BMKG menetapkan peringatan awas dengan curah hujan mencapai 300 milimeter per dasarian pada 14 kecamatan di Kabupaten Lebak dan 21 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Juga, empat kecamatan berstatus siaga di Kabupaten Serang.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kondisi tersebut,” tuturnya.
Nana mengimbau kepada warga Banten untuk selalu waspada akan potensi bencana yang mengintai, dan selalu mengikuti arahan petugas jika terjadi bencana yang tidak diinginkan.
Editor: Agus Priwandono