LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Bencana banjir dan longsor di Lebak terjadi di 20 kecamatan. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), jumlah rumah yang terendam mencapai 1.345 rumah.
Namun, hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi karena terdampak banjir dan longsor. Karena banjir cepat surut dan warga langsung kembali ke rumahnya masing-masing.
“Untuk data sementara ini masih seperti yang sebelumnya, yakni 1.345 rumah terendam. Cuma yang sekarang eskalasinya naik, karena Bayah dan Cibeber juga banjir. Tapi, kami belum masukan karena sinyal sulit dan relawan sedang berada di lapangan,” kata Febby dihubungi RADARBANTEN.CO.ID melalui telepon WhatsApp, Rabu 4 Desember 2024.
Febby memastikan akan ada penambahan dampak banjir jika semua data sudah masuk ke BPBD Lebak. Mengingat kondisi di Kecamatan Bayah dan Cibeber saat ini sedang dalam pemantauan relawan di lapangan.
Dari pantauan RADARBANTEN.CO.ID di lapangan, situasi air di Sungai Ciujung di Kecamatan Rangkasbitung masih meluap. BPBD Lebak saat ini menetapkannya ke level waspada. Kondisi hujan yang deras berpotensi akan merendam ratusan rumah yang berada di bantaran sungai. “Sekarang tinggi muka air Ciujung 258 dan debitnya di 294, jadi kategorinya waspada. Jadi belum Bahaya, karena kategorinya ada Siaga 1, Awas dan Bahaya,” ucapnya.
Ditanya terkait dengan keadaan korban banjir yang mengungsi, Febby menyebutkan bahwa pihaknya melakukan evakuas korban ke tempat yang lebih aman, namun BPBD Lebak tidak membuat posko pengungsian.
“Kita tidak membuat pos-pos pengungsian. Kenapa kita tidak membuat pos-pos pengungsian, karena jenis banjir yang ada di Wanasalam dan Banjarsari cepat surut. Sehingga kita hanya melakukan evakuasi untuk korban dan barang ke tempat yang aman,” tuturnya.
Editor: Mastur Huda