CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, mengungkapkan masih banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon yang terjerat persoalan perselingkuhan.
Temuan tersebut ia ketahui dari berbagai curhatan yang diterimanya selama sekitar 10 bulan menjabat sebagai Wakil Wali Kota.
Hal itu disampaikan Fajar saat memberikan sambutan dalam kegiatan Hari Ibu yang digelar di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cilegon, Selasa (16/12/2025).
Meski demikian, Fajar menegaskan bahwa dirinya tidak bisa terlalu jauh mencampuri persoalan tersebut karena menyangkut urusan rumah tangga masing-masing ASN.
“Saya mohon maaf tidak bisa banyak membantu terkait kasus perselingkuhan di PNS, karena itu urusan keluarga. Namun sebagai PNS, ada nilai moral yang harus dijaga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, mayoritas kasus perselingkuhan yang ia ketahui melibatkan ASN di level bawah. Sementara untuk pejabat tinggi di lingkungan Pemkot Cilegon, sejauh ini belum ditemukan laporan serupa.
“Kalau pejabat tinggi, kepala dinas misalnya, belum ada. Kebanyakan terjadi di level bawah,” katanya.
Fajar juga menyoroti praktik nikah siri yang dilakukan sebagian ASN sebagai jalan keluar yang dinilai keliru dari persoalan rumah tangga. Menurutnya, tindakan tersebut justru berpotensi mengabaikan tanggung jawab sebagai suami dan ayah.
“Ada PNS yang suaminya selingkuh. Saya sampaikan, kalau merasa tidak mampu membahagiakan, tidak perlu nikah siri lalu meninggalkan tanggung jawab sebagai suami dan ayah. Semua bisa dibicarakan baik-baik, minta maaf, jangan lari dari masalah,” tegasnya.
Terkait upaya pembinaan, Fajar menyebut Pemkot Cilegon melalui BKPSDM telah melakukan mediasi terhadap ASN yang terlibat masalah rumah tangga. Namun, proses pembinaan tersebut kerap menemui kendala di lapangan.
“Pembinaan sudah dilakukan. Itu bisa ditanyakan ke Pak Joko selaku Kepala BKPSDM. Kendalanya, kadang suaminya tidak hadir, atau sebaliknya istrinya yang tidak mau datang,” jelasnya.
Fajar menekankan bahwa pernikahan merupakan ikatan yang suci dan setiap persoalan seharusnya diselesaikan melalui komunikasi, bukan dengan perselingkuhan.
“Pernikahan itu sangat suci. Perempuan sudah mengurus rumah, mencuci, memasak, membesarkan anak. Bukan berarti sebagai laki-laki lalu berbuat seperti itu. Kalau ada masalah, selesaikan dengan baik,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda











