SERANG – Bait Nawawi, salah satu tempat pertama kali Syekh Nawawi mencurahkan inspirasi menulis karya-karya. Di rumah itu ia tinggal sekaligus menyebarkan kajian keislamanan.
Rumah tinggal itu saat ini menjadi tempat ziarah dan perpustakaan karya besar Syekh Nawawi Al-Bantani.
Dahulu, rumah itu berbentuk gubuk. Sedangkan di depan Bait Nawawi terdapat masjid Jami An-Nawawi berbentuk rumah panggung. Terletak di Kampung Pesisir, Desa Pedalaman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Bait Nawawi ini menjadi cagar budaya Kabupaten Serang, sebagai salah satu situs sejarah yang diresmikan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Banten.
Pantauan Radar Banten Online, saat ini banyak penziarah yang berkunjung ke Bait Nawawi. Mereka sengaja datang bertujuan untuk mendapat berkah dari karomah bekas petilasan Syekh Nawawi Al-Bantani.
Bait Nawawi terletak tidak begitu jauh dengan Makam Pangeran Sunyararas, Kecamatan Tanara berjarak sekira 250 meter. Bentuk bangunannya saat ini menyerupai majelis atau masjid, di dalam ruangan terdapat kitab-kitab karya Syekh Nawawi Al-Bantani.
Pengurus Bait Nawawi, Maruf berkata tempat ini salah lokasi mencetuskan karya Syekh Nawawi Al-Bantani. Kata dia, Syekh Nawawi pernah tinggal di Bait Nawawi, namun perkiraan tinggalnya, Maruf tidak mengetahui secara pasti.
“Beliau kan dulu lebih banyak tinggal di Makkah. Dan sekarang makamnya pun ada di Ma’la, Makkah, Saudi Arabia. Beliau itu ulama hebat bahkan ketika mengarang kitab, jari telunjuknya bisa menyala menyerupai lampu,” paparnya usai ditemui Radar Banten Online, Jumat (21/7).
Untuk diketahui Syekh Nawawi bernama asli Muhammad Nawawi bin Umar bin Arobi. Lahir di Tanara Banten tahun 1813 M/1239 H. Keturunan langsung dari Pangeran Sunyararas (Putra Maulana Hasannudin). Beliau ulama besar di penghujung abad 19. Mendapat gelar As-Sayyid al-ulama Hijaz (tokoh ulama Hijaz).(Anton Sitompul/antonsutompul1504@gmail.com).
