SERANG – Tujuh perwakilan demonstran melakukan dialog dengan
pengurus PWNU Banten. Mereka diterima dalam ruang aula Kantor PWNU Banten di Jl
Raya Jakarta, Kemang, Kota Serang, Kamis (3/4/2014).
Mereka mengemukakan keprihatinan terhadap kondisi Ketua PWNU
Zainal Muttaqin yang dianggap telah mencoreng nama baik PWNU Banten, khususnya
warga nahdliyin di Banten. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh dirazianya Zainal
Muttaqin di sebuah tempat hiburan malam di Jambi pada 1 Maret 2014.
Jaenal Abidin, Litbang Jamiatul Quro, salah satu massa aksi
mengemukakan bahwa metode yang ditempuh Dewan Tanfidiyah PWNU Banten terlalu
kaku menyikapi Zainal Muttaqin. “Kita menuntut agar Ketua PWNU mundur dari
jabatannya,” ungkapnya dalam pertemuan siang ini.
Sementara itu, Sekretaris Umum PWNU Banten Endad Musadad
mengatakan bahwa pihkanya sudah melakukan tabayun (klarifikasi-red) kepada
Zainal Muttaqin. Hasil tiga kali tabayun tersebut menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak terbukti melakukan tindakan maksiat.
“Hasil (tabayun-red) sudah dikirim ke PBNU. Ya, beliau
sedang naas saja. Sedang jalan-jalan dengan rekannya ternyata tertangkap
operasi penyakit masyarakat,” ujarnya.
PWNU Banten sendiri, lanjut Endad tidak akan mencopot Zainal
Muttaqin dari jabatannya. “Kita kan ada mekanismenya, tidak langsung
mencopt begitu,” tegas Endad.
Perwakilan massa aksi yang hadir hari ini antara lain Asnawi
dari Carenang, Maemun Jamiatul dari Jamiatul Quro, Jaenal Abidin Litbang
Jamiatul Quro, Ketua Ranting NU Walantaka M Nasir Selamet, Ketua Ranting NU
Taktakan Rahmatullah, anggota ranting NU Kasemen Saudi, dan anggota NU Kasemen
Babay. Hadir juga beberapa petinggi PWNU Banten dalam pertemuan ini. (Wahyudin)