SERANG – Direktur PT Banten Global Development (BGD) Ricky Tampinongkol memastikan saham milik PT BGD di BJB Syariah tidak akan ditarik kendati Banten telah memiliki Bank Banten sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), Jumat (4/9/2015).
“Sesuai Perda kita punya saham di BJB, sementara BGD punya saham di BJB Syariah. Dulu kita berharap ada peningkatan saham, entah kenapa tidak bisa di naikkan (sahamnya). Ada harapan di BJB Syariah kita akan besar, di BJB Syariah pun kita sangat kecil, hanya 2,3 persen. Kita akan biarkan saja,” tegasnya.
Menurut Ricky hal tersebut dilakukan untuk menjaga hubungan baik yang selama ini telah terbangun antara PT BGD dan Bank BJB Syariah. “Saat Bank Banten berdiri saham tersebut tidak akan ditarik, keduanya (saham BJB Syariah dan BJB ) akan tetap berjalan,” kata Ricky.
Lanjut Ricky, terkait ASN yang selama ini menggunakan jasa BJB untuk keperluan pengambilan gaji atau tunjangan, akan beralih kepada Bank Banten. Bukan hanya itu, seluruh APBD Provinsi Banten dan Kabupaten Kota pun akan melalui Bank Banten.
Sedangkan terkait proses pembangunan, Ricky menjelaskan, semua proses pembangunan Bank Banten berjalan dengan baik.
Tambah Ricky, guna mempercepat pembangunan Bank Banten, pihak PT BGD akan segera bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) guna memenuhi segala sesuatu persyaratan pendirian Bank Banten. “Sedang dirapatkan di DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar bisa segera dicairkan (dana pendirian Bank Banten,” pungkasnya. (Bayu)