CILEGON – Anggota DPRD Kota Cilegon, Hasbi Sidik mengeluhkan kondisi buruknya kendaraan dinas dari Pemkot Cilegon. Ia mengaku, mobil dinas yang menjadi jatah pinjam pakai itu sudah tidak layak lagi untuk digunakan sebagai kendaraan operasional kerja wakil rakyat.
“Kan tahu sendiri, mobil yang kita terima ini adalah mobil bekas. Wajarlah sudah ada kerusakan. Cuma masalahnya, ketika dilakukan perbaikan itu tidak menyeluruh, cuma sebagian saja. Padahal kerusakannya sudah banyak,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Cilegon ini melalui sambungan telepon, Kamis (1/10/2015).
Ia mengaku, selama ini kendaraan dinas yang diperoleh itu biasa digunakan pula oleh anggota fraksinya yang lain. Namun, karena kerusakan yang sering terjadi dan perbaikan yang tidak maksimal, kata dia, dirinya mengaku siap bila harus mengembalikan mobil plat merah itu kepada Pemkot Cilegon.
“Bukan berarti saya menolak pemberian Pemerintah. Tapi terus terang, kalau secara pribadi saya sebenarnya butuh nggak butuh mobil dinas itu. Kalau mau dibalikin, ya saya balikin. Bukan sombong, saya juga punya dua mobil. Belum lagi colt dieselnya, saya punya empat. Tapi kalau bicara tugas, ini kan bersamaan karena yang menggunakan bukan saya sendiri. Kan kita juga bekerja untuk menyerap aspirasi masyarakat,” katanya.
Sebaliknya, sikap Hasbi yang mengeluhkan kondisi kendaraan dinas itu mengundang keprihatinan Nurrotul Uyun, anggota DPRD Cilegon lainnya. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai persoalan buruknya fasilitas kendaraan yang diperoleh, sesungguhnya tidak menjadi hambatan dan kendala bagi wakil rakyat untuk menjalankan kewajibannya.
Dirinya yang mengaku pernah berdiskusi soal fasilitas anggota DPRD itu dengan kalangan rekan sejawatnya, berharap agar terjadi perubahan pada paradigma dalam cara berfikir wakil rakyat. Namun justru ia ditertawakan.
“Banyak yang bisa dilakukan oleh wakil rakyat. Tugas kami juga salah satunya merubah paradigma berfikir teman-teman dewan. Tapi, saya pernah diketawain dan mereka bilang saya mau merubah DPRD? Bagaimana caranya? Lalu saya sampaikan, caranya adalah berawal dari kita sebagai anggota dewan agar memiki integritas,” katanya melalui pesan Blackberry Messenger (BBM) kepada radarbanten.com.
Wakil rakyat, lanjut Uyun, sejatinya lebih menyadari hal yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat dalam bentuk fungsi legislasi, budgeting dan controlling. “Tugas-tugas kita inilah yang sesungguhnya bentuk tanggung jawab atas amanah yang diberikan kepada kita sebagai wakil rakyat,” jelasnya.
Pada bagian lain, persoalan buruknya fasilitas kendaraan dinas yang dikeluhkan wakil rakyat itupun mendapat perhatian di kalangan warga. Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Achmad Yusron menuturkan, seharusnya anggota dewan lebih mengedepankan kinerjanya ketimbang harus memikirkan fasilitas yang diperoleh, guna tidak mencederai amanat yang diemban dari rakyat.
“Sebenarnya, kalau urusan kerja, pakai motorpun kan bisa, nggak harus dengan mobil. Atau mungkin para wakil rakyat itu takut jerawatan kalau pakai motor?,” ujarnya singkat. (Devi Krisna)