CILEGON – Tim gabungan Pemkot Cilegon sudah terjun ke PT Dover Chemical di Gerem, Pulomerak, Kota Cilegon, menyikapi insiden ledakan yang terjadi Kamis (18/2/2016) sore lalu. Dari hasil kajian di lapangan, tim memiliki beberapa catatan yang perlu disikapi.
“Kami menyoroti persoalan early warning system, sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bahan yang diproduksi, apakah pernah melakukan drill (simulasi). Jawaban mereka (PT Dover Chemical), sosialisasi itu sering dilakukan. Termasuk drill di internal perusahaan juga menurut mereka sering dilakukan dua bulan sekali. Tapi untuk early warning ini, mereka mengaku bahwa pada saat inisiden, sirine tidak berfungsi,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Purwadi melalui sambungan telepon, Selasa (23/2/2016) malam.
Kata dia, akibat sirine tidak berfungsi dan muncul bunyi ledakan keras menyebabkan warga yang tinggal dekat perusahaan panik. “Mereka itu punya pengeras suara. Sebenarnya itu bisa dimanfaatkan untuk memberitahukan kepada warga. Cuma alasannya waktu itu, listriknya padam. Padahal pengeras suara di seberang perusahaan itu juga ada, untuk memberikan informasi kepada warga agar tidak panik, tapi tidak digunakan,” katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Cilegon Epud Saefudin menganjurkan kepada pihak perusahaan agar melengkapi areal pabrik dengan rambu bendera parasut penunjuk arah mata angin (windsock). “Karena ini adalah pabrik tangki kimia. Jadi kalau ada insiden, arah mata angin itu bisa diketahui lewat windsock. Dengan begitu arah terbang polusi yang dapat dimunculkan akibat ledakan dapat diketahui. Jadi warga juga tidak panik. Jadi kami sarankan agar perusahaan memasang windsock. Kaitannya dengan lingkungan, berdasarkan investigasi kami, tidak ada pencemaran polusi pasca insiden itu,” ungkap Epud.
Namun Epud belum bisa membeberkan secara rinci hasil kerja tim secara menyeluruh karena harus dilaporkan ke Walikota terlebih dulu. (Devi Krisna)