RANGKASBITUNG – Masyarakat dan pedagang di Pasar Rangkasbitung mendesak Dinas Bina Marga (DBM) Kabupaten Lebak memperbaiki Jalan Stasiun. Kerusakan di jalan itu sering menyebabkan kemacetan parah.
Pantauan Radar Banten di lokasi, Jumat (24/3/2016), lubang memenuhi badan Jalan Stasiun. Diameternya ada yang lebih dari 0,5 meter. Ditambah permukaan jalan yang tidak rata, laju angkutan kota (angkot) dan sepeda motor tersendat.
Yulianti, warga Rangkasbitung, mengakui bahwa kondisi Jalan Stasiun saat ini kerap membuat kemacetan, apalagi ketika para penumpang kereta api turun di Stasiun Rangkasbitung. Sopir angkot antre di depan stasiun plus pedagang kaki lima di bahu jalan memperparah kemacetan.
“Kami minta Jalan Stasiun diperbaiki supaya kendaraan tidak tersendat. Kalau rusak seperti sekarang, angkot dan motor enggak bisa jalan cepat. Satpol PP juga harus konsisten menertibkan (PKL-red) di sana,” ungkap Yulianti kepada Radar Banten.
DBM, katanya, juga harus membuat saluran air di Jalan Stasiun sehingga air hujan tidak meluap dan tidak mempercepat kerusakan jalan.
Kepala DBM Kabupaten Lebak Wawan Kuswanto mengakui, badan Jalan Stasiun yang rusak parah mencapai 100 meter lebih. Dia menyatakan, tahun ini, jalan itu bakal diperbaiki menggunakan anggaran pemeliharaan. “Tahun ini, ada anggaran pemeliharaan jalan di wilayah perkotaan sebesar Rp1 miliar,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Lebak Vidia Indera mengaku telah mengingatkan PKL agar tidak menggunakan bahu Jalan Stasiun. Jika PKL tidak menghiraukan peringatan tersebut, Satpol PP akan menertibkannya.
“Mereka sudah kami peringatkan. Semoga PKL di sana sadar dan mau mengikuti arahan pemerintah,” harap Vidia. (RB/tur/don/dwi)