CILEGON – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Banten, bersama Kedokteran Forensik, dan Tim Identifikasi Polres Cilegon telah mengambil beberapa bagian organ tubuh pada jenazah Maureen Dwi Asmarani (19) yang telah dimakamkan di Lingkungan Pecek, Kelurahan Gedong Dalem, Kecamatan Jombang.
Namun demikian pihak kepolisian tidak menjanjikan kapan hasil autopsi tersebut dapat diketahui.
Spesialis Forensik, Dokter Budi Suhendar usai pembongkaran jenazah mengatakan, pihaknya akan memberikan yang terbaik dalam pemeriksaan ini agar dapat mengetahui penyebab dari Maureen meninggal. Kepada keluarga ia menyatakan untuk bersabar.
“Kita hanya mengupayakan untuk menentukan analisis sebab mati dari pada almarhumah dan insya allah dengan melakukan otopsi dengan disertai data-data medis yang ada kita akan menemukan kejanggalan dari almarhumah,” katanya, Selasa (26/7/2016).
Lebih lanjut Budi menjelaskan, sejumlah sampel dari tubuh Maureen telah diamankan dan diambil yang berkaitan dengan organ-organ tubuh yang perlukan saat pemeriksaan. “Hasilnya kita tidak bisa tentukan kapan waktunya bisa didapat karena kondisinya sudah membusuk dan secara kasat mata tidak kelihatan dan kita harus periksa dengan menggunakan laboratorium,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Suebah (40) ibunda Maureen mengungkapkan almarhumah anaknya tersebut belum lama baru saja lulus dari salah satu SMK di Kota Cilegon. Saat kelulusannya itu ia curiga bahwa anaknya sedang hamil karena melihat perut anaknya yang membuncit ketika mengenakan pakaian kebaya.
“Setelah saya tanyakan dia (Maureen) mengakui telah hamil 4 bulan. Setelah itu saya langsung ke rumah pacarnya untuk melakukan obrolan pemberitahuan. Tapi sejak dua hari setelah itu ketika saya bawa anak saya ke Bidan Sundari ternyata bayi yang di perutnya sudah tidak gerak dan keesokannya dikeluarkan dan dikuburkan,” kenang Suebah.
Tidak lama berselang setelah itu kondisi Maureen terlihat memburuk dan sering mengalami sesak nafas. Diduga kondisi itu terjadi karena perbuatan pacarnya yang memaksa Maureen untuk menenggak minuman yang telah dicampur lotion anti nyamuk serta ragi yang dilakukan sebagai upaya menggugurkan bayi mereka. (Riko)