LIBUR musim panas Formula 1 tahun ini terasa pahit bagi Rio Haryanto. Alih-alih menunggu balapan di Belgia 28 Agustus nanti, pembalap kelahiran Solo itu kehilangan kursinya sebagai driver. Manor-Mercedes Dave Ryan, racing director Manor, mengumumkan hal tersebut Rabu (10/8).
”Saat ini kami mencapai satu poin untuk mencari yang terbaik bagi tim, kami terpaksa memilih opsi lain,” kata Dave Ryan kemarin (10/8). ”Kami ingin meneruskan dukungan kepada Rio untuk melanjutkan ambisinya di Formula 1 dengan menawarinya menjadi reserve driver. Kami akan sangat senang jika dia menerima tawaran ini,” lanjutnya.
Dalam debutnya di Formula 1 musim ini, total Rio membalap dalam 12 seri. Selanjutnya, posisi Rio digantikan Esteban Ocon. Pembalap asal Prancis itu adalah juara GP3 2015.
Begitu keputusan itu diumumkan, ibunda Rio, Indah Pennywati, langsung menelepon putranya. Nada kesedihan, juga kekecewaan, terdengar jelas dari suara Rio.
”Ya, dia gelo (kecewa, Red). Dia sering diam, terus ngomong sedikit, lalu diam lagi,” tutur Indah saat dihubungi Jawa Pos melalui telepon Rabu sore.
Rio, lanjut Indah, sebenarnya sudah merasa bahwa kursi balapnya akan diberikan kepada orang lain. ”Tapi, dia terus berharap dan tidak mau percaya sebelum ada konfirmasi dari Manor,” imbuhnya.
Yang bisa dilakukan Indah kemudian hanyalah menghibur dan terus menghidupkan semangat Rio di saat sulit seperti ini.
Dia mengatakan, yang menyebabkan kursi balap Rio lepas bukanlah performa yang buruk, tapi semata karena dana.
”Saya bilang, ’Yang penting cita-citamu jadi pembalap F1 sudah terwujud. Kamu juga sudah banyak memberikan masukan bagus buat tim supaya mobil itu jadi kenceng. Jadi, bukan kamu yang jelek, tapi cuma dananya nggak cukup, itu aja!’,” ungkapnya.
Seperti diumumkan Manor, untuk sisa musim 2016, dia tetap bersama skuad Banbury tersebut sebagai pembalap cadangan.
Artinya, dia akan tetap berperan untuk mengembangkan mobil MRT05. ”Minggu depan rencananya dia juga ke Belgia (seri ke-13 di Belgia, Red),” ujar Indah.
Seperti pembalap cadangan di tim-tim F1 lainnya, Rio diperbolehkan turun di kejuaraan yang lain. Misalnya, pembalap cadangan Manor lainnya, Alexander Rossi, yang kini turun di ajang Indycar 500.
Namun, karena saat ini sudah di tengah musim, Rio akan sulit menjalin kontrak dengan sebuah tim balap. ”Boleh sih balapan di kejuaraan lain, tapi apa Rio mau, ya? Saya belum tanya ke dia,” terang istri mantan pembalap nasional Sinyo Haryanto tersebut.
Tentang masa depan Rio, sang Manajer Piers Hunnisett memastikan fokus mereka tetap membalap di F1. Karena itu, mereka akan terus berupaya mendapatkan dana sponsor untuk kembali ke F1 musim depan. ”F1 (target utama, Red). Dia sudah mencapai hasil baik dan dia pantas berada di F1. Jadi, fokus kami sekarang adalah F1,” jawab Hunnisett.
Pengumuman Manor tersebut langsung mendapat reaksi beragam dari netizen. Bukan hanya fans asli Indonesia, banyak juga pencinta F1 luar negeri yang menyayangkan keputusan itu.
Mereka menyebut Rio adalah pembalap potensial yang mampu mengimbangi performa rekan setimnya, Pascal Wehrlein, yang digadang-gadang menjadi bintang masa depan Formula 1. Misalnya, mampu mengimbangi performanya di sesi kualifikasi. Hingga balapan ke-12, kedudukan head-to-head keduanya 7-5 untuk Pascal.
Meski Rio belum pernah finis lebih baik daripada Wehrlein di balapan, sejumlah media asing menyebut penyebabnya bukanlah buruknya performa Rio. Namun, lebih kepada ketidakberuntungan dan kesalahan strategi dalam pemilihan ban. (cak/c10/ang/JPG)