PAMULANG – Universitas Pamulang mengeluarkan aturan berbusana bagi para mahasiwanya berdasarkan SK Rektor Nomor 338/A/U/Unpam/V/2017 tentang Aturan Berbusana Civitas Akademik Unpam. Aturan ini antara lain melarang pakai tank top, berambut gondrong, gimbal, celana jins belel, pakai anting untuk laki-laki, serta melarang memakai cadar bagi mahasiswi.
Radar Banten, Kamis (10/8) menda-
tangi kampus Unpam di Jalan Raya
Surya Kencana Pamulangbarat. Aturan
tersebut sudah disebarluaskan dalam
bentuk standing banner di beberapa
sudut kampus. Seperti di area rektorat.
Sejumlah mahasiswa saat dikonfirmasi
mengakui kalau aturan itu baru saja
dikeluarkan beberapa bulan ini. Terma-
suk soal larangan menggunakan cadar.
Salah satunya, Andi, mahasiswa jurusan Ekonomi. Ia baru tahu kalau ada larangan tersebut. Dirinya tidak masalah kalau itu untuk kebaikan dalam hal berbusana. Yang penting sopan dan enak dipandang mata. Juga biar terlihat lebih berwibawa dengan pakaian yang sedap dipandang mata.
”Kemarin pas masuk baru tahu larangan ini. Sebelumnya tidak ada, bebas saja,” katanya, saat ditemui di halaman rektorat Unpam.
Disinggung soal larangan bercadar, Andi enggan berkomentar lebih jauh. Kata dia, itu kebijakan kampus yang harus dihormati. Mengenai jilbab tertutup, bila memang harus dilarang, ya dijalankan.
Leyli, mahasiswi lainnya yang ditemui
di area kampus membenarkan adanya
regulasi teranyar. ”Kalau saya perhatikan
sih, spanduk aturan berbusana itu belum
lama ini saja beredar. Sebelumnya belum
pernah melihat,” ujarnya.
Saat ini aktivitas perkuliahan di Unpam
memang sedang libur. Namun menurut
dia tak banyak juga mahasiswi yang
mengenakan cadar di kampus tersebut.
”Memang ada tapi tidak terlalu banyak,
kalau saya perhatikan pergaulan mereka
ke sesama pengguna hijab cadar saja,
engga banyak berkawan lah,” imbuhnya.
Ditemui di ruang kerjanya, Rektor
Unpam Dayat Hidayat mengatakan,
pemberlakuan aturan berbusana lebih
kepada aspek kesopanan dan agar bisa
enak dipandang mata. Kata dia, maha-
siswa kan juga menjadi humas Unpam.
Jika mereka menggunakan pakaian
rapi dan sopan, yang terbawa bagusnya
juga Unpam. Aturan ini untuk kebaikan
semua pihak. Tidak ada maksud apapun.
Begitu juga soal larangan bercadar,
ia tidak ingin dikaitkan dengan hal
apapun. Menurutnya ini lebih kepada
kepantasan dan supaya enak dipandang
mata saja.
”Jangan mengaitkan dengan hal lain. Misal soal radikalisme, terorisme dan lain sebagainya. Tidak ada itu. Ini hanya untuk kepantasan,” imbuhnya.
Disinggung mahasiswi bercadar, Dayat
mengaku sudah bertemu dan berko-
munikasi. Hasilnya tidak ada masalah,
pihaknya pun memahami kenapa pakai
cadar. Jadi tidak ada kebijakan ini menim-
bulkan polemik dan lain sebagainya.
”Semua bagus kok. Kita jelaskan kenapa
ada aturan seperti ini. Hanya itu saja,”
jelasnya. (Firdaus/RBG)