SERANG – Kini, apa yang dinanti-nanti warga terwujud sudah. Pesta rakyat berupa bedolan bendungan Pamarayan ini menjadi angan-angan masyarakat setempat.
Sempat terhenti sembilan tahun. Kini, warga bisa merasakan kegembiraan. Pasalnya, satu tahun ke belakang, pesta rakyat ini sempat dikabarkan akan diadakan kembali, namun tak kunjung terealisasi.
Akhirnya, tradisi ini diadakan lagi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang ke-491. Masyarakat pun antusias mengikuti perayaan bedolan Pamarayan ini.
Surai, warga Pamarayan misalnya, mengaku senang dengan kembalinya tradisi bedolan Pamarayan. Sejak pagi, ia bersama rombongannya menjaring ikan dengan jaring dok-dok.
“Biasanya isu doang, mau diadain bedolan, alhamdulillah ini beneran,” kata dia, usai menangkap ikan di Bendungan Pamarayan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Kamis (12/10).
Ia mendapat beberapa jenis ikan. Seperti ikan nila, cawung dan payus. Ia kemas ke dalam karung. Katanya, ikan itu akan dijual dan buat makan sehari-hari.
“Kami seneng bedolan ada lagi. Ini, kan tradisi warga Pamarayan tiap tahun. Jadi harus diadain terus,” paparnya.
Pun, Surai setuju kalau bedolan Pamarayan menjadi agenda pariwisata besar di Kabupaten Serang. Tentu saja, dengan memelihara bendungan Pamarayan dan menjaga tradisi yang telah turun temurun menjadi pesta rakyat.
Bagaimana tidak merakyat, warga senang, gembira dan sangat antusias. Mereka menjaring sebanyak-banyak ikan di bendungan tersebut.
Pada kesempatan Itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ikut menangkap ikan bersama masyarakat yang turun ke bendungan. Ia berbaur dengan warga. Bahkan, Tatu sempat berenang di air bendungan Pamarayan itu.
“Pak Wakil, kata orang sini, berenang di sini, ubar (obat) asam urat. Geura ka dieu (cepat ke sini),” kata Tatu pada Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, didampingi protokol, Kamis (12/10). (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)