Sebanyak 24 campers —sebutan peserta DBL Camp– terbaik masuk skuad DBL Indonesia All-Star 2017. Provinsi Banten kembali menyumbangkan wakilnya untuk menimba ilmu dan pengalaman di Amerika Serikat (AS), pada 2-12 Februari 2018.
BERLATIH keras selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun akhirnya terbayar lunas setelah panitia DBL Camp 2017 mengumumkan satu persatu nama camper yang terpilih masuk skuad DBL Indonesia All-Star di Pakuwon Mall, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/11) lalu.
Audy Natazia, siswi kelas 12 UPH College kembali mengulang memori tahun lalu. Ia bersama 23 sejawatnya berkesempatan mengasah ilmu dan pengalaman bertanding basket di Negeri Paman Sam.
Dara cantik bernama lengkap Thoe Audy Natazia Christy Louis ini merupakan satu-satunya wakil Provinsi Banten dalam skuad DBL All-Star 2017. Sementara sembilan rekannya sesama jebolan kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia itu harus berbesar hati lantaran gagal menggapai mimpinya untuk melihat langsung penampilan bintang NBA.
Meski selalu optimistis masuk skuad inti, mental Audy sempat down ketika mengetahui kualitas para pesaingnya. ”DBL Camp tahun ini menurutku lebih berat. Terutama saingannya, banyak pemain bagus yang satu posisi sama aku,” ujar pemain dengan posisi forward ini kepada Radar Banten, Kamis (7/12).
Berkat latihan keras dan selalu berserah kepada Tuhan, anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Thoe Stefanus Eddy Susanto (50) dan Endang Ekawati TH (51) ini akhirnya terpilih lagi untuk berlatih dan bertanding di negeri tempat lahir olahraga basket itu.
”Senang banget, bersyukur juga soalnya sudah dikasih kesempatan lagi sama Tuhan buat kepilih lagi pada tahun ini,” kata warga Jalan Taman Pattaya 6 No.9, Taman Pattaya, Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten itu.
Peraih Most Valuable Player (MVP) Honda DBL Banten Series 2017 ini menuturkan pengalaman suka dan duka selama empat hari mengikuti DBL Camp.
”Sukanya itu dapat banyak banget teman, pengalaman, terus juga temannya seru-seru. Kalau dukanya itu sempat main jelek banget di hari ketiga. Sampai udah pasrah ke Tuhan soal kepilih atau enggak, makanya waktu kepilih bersyukur banget,” ungkapnya.
Keberhasilan Audy juga tak lepas dari dukungan kedua orang tuanya. Bahkan sang ayah meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan moril kepada buah hatinya tersebut. ”Papa datang pas tanggal 28 dan 29 November. Senang pastinya, dan bersyukur juga. Mama tidak datang, tapi selalu ingetin buat doa dan bersyukur,” terangnya.
Prestasi Audy sebagai pebasket saat ini bukanlah ujug-ujug. Ia telah mencetak segudang pencapaian ketika masih duduk di kelas IX SMP Karangturi Semarang. Kala itu, gadis yang hobi membaca novel ini menjadi pilar tim basket putri U-16 Jawa Tengah dan mengikuti training Junior National Basket America (JrNBA) di Amerika Serikat.
Dalam audisi yang diikuti 2.000 peserta, Audy termasuk di antara 64 kontestan yang dinyatakan lolos untuk mengikuti National Trainning Camp (NTC) Jr NBA Indonesia 2014. Pada fase ini, ia juga berkesempatan dilatih oleh NBA Legend dan eks forward Chicago Bulls Horace Grant.
Lewat seleksi yang cukup ketat, Audy berhasil menyisihkan 20 pebasket putri lainnya dan menjadi bagian Jr. NBA Indonesia All Stars 2014. Sebanyak 14 pebasket, yang terdiri dari 10 putra dan empat putri akan akan melawan Jr. NBA dari negara lain, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Bagi Audy, semua pencapaian itu merupakan pengalaman berharga. ”Basket sudah bagian dari diriku. Aku tak pernah puas untuk melatih skill agar semakin terasah. Apalagi kalau yang melatih bintang atau legenda NBA,” pungkas pebasket muda yang mengidolakan Kevin Durant, small forward Oklahoma City Thunder itu. (Segan PS)