SERANG – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Banten memperkuat strategi dan psikologi atletnya jelang Pra PON 2019. Penguatan tersebut agar mental bertarung atlet kian mantap.
Ketua Pengprov PGSI Banten Hariyanto mengklaim atletnya 90 persen telah siap menghadapi Pra PON 2019. “Pada pemolesan terakhir ini, latihan strategi dan psikologi lebih dominan. Sebab untuk latihan fisik sudah kita mulai sejak setahun lalu. Tim Pra PON gulat Banten sudah siap untuk mengikuti babak kualifikasi,” kata Hariyanto pada Selasa (8/10).
Hariyanto berharap persiapan gulat Banten yang sedang memasuki tahap pra kompetisi berjalan lancar tanpa kendala hingga Pra PON 2019 dilalui.
“Try out juga sudah dilakukan oleh atlet PJP. Tinggal pematangan saja pada tahap persiapan khusus ini. Bahkan pasca PON Jawa Barat atlet tidak pernah putus latihan. Artinya atlet yang kami siapkan bukan atlet dadakan,” ungkap Hariyanto.
Pra PON cabang olahraga (cabor) gulat dijadwalkan berlangsung di Jakarta, pada 7-15 November tahun ini. Sesuai kuota yang diberikan KONI Banten, Pengprov PGSI Banten akan memboyong sepuluh atlet. Lima diantaranya merupakan binaan program pelatda jangka panjang (PJP).
Sepuluh atlet tersebut masing-masing yaitu, Desi Sinta (kelas 68 kilogram bebas putri), Aji Hakiki (kelas 65 kilogram bebas), Fauzul Adzim (kelas 60 kilogram grego), Erni Rubianti (kelas 76 kilogram bebas) dan Rizki Aditia Dermawan (kelas 77 kilogram bebas putra).
Kemudian lima atlet non PJP yakni Ervin (kelas 57 kilogram bebas), Amrin Dulman (kelas 74 kilogram bebas), Amin Wahyudi (kelas 87 kilogram grego), Rivaldi Imam (kelas 97 kilogram bebas) dan Prima Riska (kelas 77 kilogram grego).
“Kuota dari KONI Banten hanya sepuluh atlet yang akan diberangkatkan ke babak Pra PON. Sebenarnya kita sudah siapkan 15 atlet, keinginan kami ke-15 atlet tersebut bisa berangkat. Dengan harapan banyak yang lolos ke PON Papua,” jelas Hariyanto. (rbs/nda/ags)