CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Puskesmas Citangkil, Kota Cilegon, menegaskan bahwa informasi mengenai adanya lowongan pekerjaan untuk posisi staff kantor dan office boy (OB) yang beredar di media sosial (medsos) Facebook adalah tidak benar atau hoaks.
Hal ini tegaskan langsung oleh Kepala Puskesmas Citangkil Isnayati saat dihubungi melalui telepon pada Minggu, 5 Mei 2024.
Diungkapkan Isnayati, bahwa adanya informasi tersebut telah menyebabkan kekhawatiran di masyarakat dan menyebabkan beberapa orang menjadi korban dengan mentransfer sejumlah uang kepada pelaku.
“Tentu informasi tersebut sudah membuat resah masyarakat dan sudah ada beberapa yang menjadi korban dengan mentransfer sejumlah uang ke pelaku,” ujar Isnayati.
Lebih lanjut, Isnayati menjelaskan bahwa keresahan tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat, tetapi juga meresahkan para pekerja di Puskesmas Citangkil.
“Beberapa minggu lalu, kita sempat didatangi oleh seorang pelamar pekerjaan yang merupakan korban dari informasi hoaks yang beredar di medsos Facebook tentang info lowongan pekerjaan di Puskesmas Citangkil. Kita nyatakan informasi itu tidak benar dan setelah kita tanyakan lebih dalam, korban sempat mentransfer sejumlah uang ke pelaku,” jelas Isnayati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, menyatakan kekesalannya terhadap beredarnya informasi hoaks tersebut. Ratih berencana untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian Kota Cilegon.
“Karena hal itu tidak benar dan sudah meresahkan banyak orang. Bahkan, atas kejadian tersebut terdapat sejumlah orang yang telah menjadi korban. Ini sudah masuk kategori kriminal dan kita sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan ke pihak kepolisian,” tegas Ratih.
Ratih juga berharap, atas kejadian itu, tidak ada lagi informasi hoaks tentang lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Puskesmas Citangkil maupun lembaga lainnya.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan melakukan pengecekan terlebih dahulu tentang informasi yang beredar di medsos, jangan sampai ada lagi yang menjadi korban penipuan,” imbau Ratih.
Untuk itu, masyarakat pentingnya melakukan kehati-hatian dalam mengonsumsi informasi di era digital saat ini karena dapat menimbulkan kecemasan atas penyebaran informasi palsu semacam ini.
“Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa keaslian informasi sebelum mempercayainya, terutama yang bersifat penting seperti lowongan pekerjaan,” tukasnya. (*)
Reporter: Raju
Editor : Aas Arbi