TANGERANG – Pemerintah Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, masih fokus pada penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Damai Mandiri. Permodalan yang dikucurkan sejak 2018 itu untuk membangun tempat pencucian mobil (car wash) yang terintegrasi dengan gerai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), minimarket, dan kafe.
”Ya, saat ini, kita masih melanjutkan pembangunan fisik untuk usaha BUMDes kita. Yaitu, BUMDes Damai Mandiri. Unit usahanya bergerak di bidang car wash dan gerai UMKM,” tegas Hermawan, Kepala Desa Sukadamai, saat ditemui Tim Saba Desa Radar Banten, Kamis (5/4) lalu.
Untuk mengoptimalkan peran BUMDes, Pemerintah Desa Sukadamai juga akan mengembangkan unit usaha minimarket dan kafe. Lokasi tempatnya disatukan dengan gerai UMKM. ”Jadi, BUMDes kita terintegrasi. Ada car wash, lalu satu unit bangunan tingkat dua untuk minimarket, kafe, dan gerai UMKM. Nah, kafe itu rencananya kita buat di lantai dua. Lantai satunya, dibagi dua untuk minimarket dan gerai UMKM,” jelas Hermawan.
Sekretaris Desa Sukadamai Epi Hardiana Pahlepi menambahkan, BUMDes Damai Mandiri terbentuk sejak 2016. Selanjutnya, pada 2017 dilakukan kajian analisis untuk menentukan fokus usahanya. ”Awalnya, kita ingin bangun lapangan futsal, tetapi setelah kita kaji, hasilnya kurang baik. Maka, kita setuju untuk car wash. Baru 2018, kita lakukan penyertaan modal (pembangunan gedung car wash, gerai UMKM, minimarket, dan kafe-red),” papar Epi.
Penyertaan modal pertama untuk BUMDes Damai Mandiri, dianggarkan oleh Pemerintah Desa Sukadamai senilai Rp400 juta. ”Itu (modal Rp400 juta-red) untuk pembangunan fisik di 2018. Nah, 2019 ini, kita lanjutkan lagi, tetapi anggarannya tidak lebih dari Rp300 juta karena kita juga harus memperhatikan sektor lain. Fisik sudah. Kita sekarang sedang menyiapkan untuk peralatan car wash-nya,” jelas Epi.
Ia berharap, usaha BUMDes Damai Mandiri berjalan lancar. ”Kami berharap, BUMDes ini bisa berjalan, merekrut karyawan asli warga Sukadamai agar membantu mengurangi pengangguran,” pungkasnya. (pem/rb/sub)