CILEGON – Cilegon United (CU) masih terkendala persoalan dana. Alhasil, tim berjuluk Laskar Geger Cilegon itu masih belum memulai persiapan jelang kick off Liga 2 Indonesia yang diperkirakan jatuh pada pertengahan Maret 2020.
Sebelumnya, manajemen CU menargetkan persiapan mulai berjalan awal Februari ini. Di antaranya, menggaet pelatih anyar berlisensi A AFC dan menyeleksi pemain.
“Insya Allah, akhir Februari ini persiapan kita sudah bisa berjalan. Optimistis sajalah,” kata Presiden CU Yudhi Aprianto, Kamis (20/2).
Mundurnya persiapan tersebut, diakui Yudhi, lantaran terkendala dana. Biaya untuk mendatangkan pelatih dan calon pemain masih belum dikantongi oleh manajemen CU. “Pelatih dan pemain baru untuk musim ini semuanya belum ada. Karena untuk mendatangkan pemain dan pelatih, paling tidak untuk awalnya sudah mengantongi Rp1 miliar. Tetapi, kita belum ada dananya,” kata Yudhi.
Dana awal sebesar Rp1 miliar itu dibutuhkan untuk uang muka kontrak pemain, biaya konsumsi, sewa mes, dan kebutuhan tak terduga lainnya. Hingga kemarin, manajemen CU masih berupaya mencari dana tersebut.
“Kami saat ini masih mencari sponsor yang siap membantu Cilegon United. Tetapi, sejauh ini belum ada yang mendekat. Saya harus bersusah payah sendirian untuk menghidupi klub ini. Untuk membawa harum Cilegon di persepakbolaan nasional,” ungkap Yudhi.
Yudhi mengaku, tak merasa khawatir dengan sejumlah klub yang telah aktif melakukan persiapan.
“Tidak perlu khawatir kehabisan pemain bagus. Masih banyak, jadi jangan takut,” kata Yudhi.
Namun, melihat kondisi keuangan CU saat ini, Yudhi sadar diri. Sehingga, target yang diusung tak ingin muluk. “Kalau target CU musim ini bertahan di Liga 2. Kita realistis saja,” ungkap Yudhi. (rbs/nda/ira)