TIGARAKSA – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang mengkonfirmasi adanya gejala ringan dialami tenaga kesehatan (nakes) usai divaksin Corona. Jumlahnya mencapai puluhan dari semula hanya tiga orang.
Juru Bicara Satgas Kabupaten Tangerang Hendra Tarmidzi mengatakan, jumlah pasti nakes yang mengalami gejala di atas 10 orang. Mereka mengalami demam usai disuntik vaksin Covid-19 merek Sinovac.
“Jumlahnya di atas 10 orang namun tidak lebih dari 20 orang. Namun jumlah pastinya saya belum menerima laporannya. Awalnya memang tiga orang yang mengalami gejala panas,” katanya, Kamis (28/1).
Hendra menerangkan, gejala demam yang dialami usai disuntik vaksin termasuk normal sebab reaksi tubuh saat diberi virus lemah. Namun diperlukan adanya obeservasi 30 menit usai disuntik vaksin.
“Nakes yang mengalami gejala sekarang diobservasi. Artinya di bawah pengawasan dan harus melaporkan kepada puskesmas kondisi kesehatan setiap hari. Mereka tidak diizinkan bekerja dan harus di rumah sampai gejala yang dialami sembuh,” jelasnya.
Jumlah nakes di Kabupaten Tangerang yang akan disuntik vaksin mencapai 11.097 orang dengan 22.200 dosis. Hendra menjelaskan, lokasi vaksinasi di 44 puskesmas dan sisnya di rumah sakit milik pemerintah dan swasta yang sudah ditunjuk. Adapun jumlah secara keseluruhan vaksinator mencapai 150 orang.
“Hingga hari (kemarin) ini sudah 1.550 dari 11.097 nakes yang sudah disuntik vaksin. Setiap puskesmas berbeda-beda penyuntikan per harinya tergantung jumlah vaksinator dan nakes yang bekerja di sana. Kita harapkan akhir Februari vaksinasi untuk nakes selesai,” katanya.
Hendra memastikan tidak ada penolakan dari nakes yang akan disuntik vaksin. “Ada juga nakes yang tidak jadi divaksin karena alasan kesehatan. Seperti tensi darah tinggi dan sebagainya. Namun, apabila sudah sehat bisa penjadwalan kembali vaksinasinya,” jelas Hendar.
VAKSINASI DI TANGSEL
Sebanyak 4.311 nakes dari 8.941 di Kota Tangsel sudah divaksin. Capaian vaksinasi nakes 47,74 persen dari total nakes merupakan angka tertinggi kedua di Provinsi Banten.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Deden Deni menjelaskan, awalnya Tangsel akan memberikan vaksin kepada nakes sebanyak 9.030 orang. Namun setelah pendataan ulang menjadi 8.941 orang.
“Yang pertama Kota Serang dengan cakupan penerima vaksin 51,16 persen, kedua Tangsel dengan cakupan 47,74 persen dan ketiga yakni Cilegon dengan cakupan 40,39 persen. Tiga daerah tersebut memiliki cakupan vaksinasi terbanyak di Provinsi Banten,” ujar Deden di Kawasan Puspiptek, Setu, Kamis (28/01).
Deden menjelaskan, penerima vaksin harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh pemerintah. Hal tersebut yang menyebabkan 371 nakes menunda menerima vaksin dikarenakan beberapa hal. Salah satunya mengalami hipertensi, batuk, sakit kepala, asma, dan ISPA.
Selain itu ada beberapa nakes yang juga tidak masuk ke dalam kriteria vaksin sehingga tidak dianjurkan untuk menerima vaksin sehingga sebanyak 194 nakes diputuskan untuk tidak divaksin. Mereka yang tidak divaksin merupakan penyintas, program menyusui, hamil, usia yang tidak masuk dalam kriteria, dan hipertensi.
Dengan demikian, dalam waktu yang masih tersisa, Tangsel akan terus berupaya agar nakes bisa menerima vaksin ini. Sehingga mereka bisa memberikan pelayanan yang terbaik dalam rangka menjadi garda terdepan melawan Covid-19.
Untuk vaksinasi tahap kedua akan dimulai 29 Januari. Tahap ini untuk nakes yang sudah divaksin tahap pertama pada 15 Januari atau berjarak 14 hari.
Kepala Puskesmas Serpong Dua, Muhada Castra Dypura mengatakan, di Puskesmas Serpong Dua ada 49 nakes dan sudah 29 nakes yang divaksin. “Sudah 29 yang divaksinasi dan sisanya belum karena ada yang sedang menyusui, hamil, darah tinggi, dan lainnya,” ujarnya.
Vaksinasi Covid-9 kepada nakes dilakukan di 67 faskes. Salah satunya di RSU Kota Tangsel. Jumlah vaksin yang diterima 8.920 vaksin Sinovac. (rbnn/bie)