PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pada awal April 2022 mendatang umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh. Akan tetapi memasuki Ramadan bisa menjadi sesuatu yang dilematis bagi ibu menyusui.
Bagi ibu menyusui menjalankan puasa Ramadan merupakan salah satu wujud ketaatan seorang muslim. Namun di sisi lain, ibu menyusui memiliki kekhawatiran akan kebutuhan gizinya tidak tercukupi jika menjalankan puasa.
Menurut keterangan Wahyu Anisa yang dikutip RADARBANTEN.CO.ID, dari postingannya di Facebook, @wahyuanisa, bahwa seorang ibu tengah menyusui tidak perlu khawatir karena Islam memberikan kelonggaran puasa bagi ibu menyusui untuk tidak berpuasa dengan menggantinya di lain waktu atau dengan membayarkan fidyah. Hanya saja, qodho atau mengganti puasa ini memiliki ketentuannya tersendiri.
Menurut Mazhab Imam Syafi’i, jika ibu menyusui tidak berpuasa dengan alasan khawatir terhadap dirinya akan menjadi lemas, letih, lesu, dan segala macamnya, maka harus mengqodho atau mengganti puasanya di hari setelah Ramadan.
Namun, jika ibu mengkhawatirkan anak, maka konsekuensinya adalah menjalankan qodho ditambah dengan membayar fidyah.
Ibu menyusui mempunyai daya tahan atau kekuatan yang berbeda satu sama lain. Adapun bagi ibu menyusui ingin tetap menjalankan ibadah puasa ada beberapa beberapa hal dilakukan agar stamina tetap terjaga dan si kecil juga sehat dan tidak rewel.