SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Peguron Pencak Silat Terumbu Banten tengah fokus menata kurikulum untuk keseragaman gerakan. Demikian diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perguron Pencak Silat Terumbu Banten (PPSTB) Yadi Sufiyadi pada acara Halal Bihalal, di Gedung Korpri Kota Serang, Kamis (26/5).
Yadi mengatakan, pihaknya tengah melakukan penataan organisasi dan kurikulum. “Pencak Silat Terumbu tambah ke sini makin berkembang, maka ada perbaikan di sana sini,” ujarnya.
Kata Yadi, penataan kurikulum dilakukan lebih awal sebagai salah satu langkah agar gerakan jurus silat seragam antar padepokan. “Belum lama ini kita melakukan diklat bagi pelatih, ke depan ada kurikulum agar ada keseragaman gerakan,” katanya.
“Kalau jurus yang ditetapkan sudah sepakat, itu salah satu kurikulum, agar di semua padepokan jurusnya sama tidak ada yang berbeda,” tambah pria yang akrab disapa Abah Yadi itu.
Sedangkan untuk penataan organisasi pihaknya mengeluarkan surat keputusan pada padepokan yang ada dan masih eksis. Selain itu juga menyatukan prsepsi tentang jurus yang digunakan.
Dia berharap dengan adanya keseragaman jurus ini ketika ada ajang silat maka semua jurus yang ditampilkan atau diperagakan akan sama. Sebab sejauh ada ada beberapa yang berbeda. “Mudah-mudahan nantinya ketika ada ajang silat semua padepokan sudah siap,” katanya.
Sementara Ketua DPW Peguron Pencak Silat Terumbu Banten Suciazhi mengaku, pihaknya sejalan dengan DPP. DPW Provinsi Banten melakukan pembenahan pada administrasi padepokan yang ada supaya tidak liar dan memiliki legalitas. “Supaya satu komando dengan panduan satu AD/ ART,” katanya.
Suciazhi mengatakan, hingga saat ini padepokan Silat Terumbu Banten saat ini sangat banyak bahkan tidak terhitung. Tapi, secara administrasi di Banten baru terbentuk 5 DPC tingkat Kabupaten/Kota. “Ini sejalan dengan penataan organisasi berbarengan dengan pembinaan anggota,” terangnya.
“Kami selektif melakukan penataan organisasi bertujuan agar secara organisasi Perguron Pencak Silag Terumbu Banten tidak main-main,” bebernya. (fdr/nda)